digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

PT PLN (Persero) menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga keandalan distribusi, terutama dalam pemeliharaan jaringan tegangan menengah yang bergantung pada ketersediaan material distribusi utama (MDU). Permasalahan utama meliputi ketidaksesuaian antara permintaan dan stok, yang menyebabkan keterlambatan pengiriman, serta tingginya biaya logistik. Hal ini karena kurangnya integrasi antar unit, lemahnya perencanaan frekuensi permintaan, dan belum adanya model sistematis dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model distribusi material tegangan menengah menggunakan pendekatan metode Wagner-within yang telah dimodifikasi. Modifikasi dilakukan dengan mengintegrasikan variabel-variabel penting seperti biaya penyimpanan, biaya transportasi, jarak antar unit (UP3 dan ULP), serta frekuensi permintaan dalam cakupan waktu tertentu. Fokus studi dilakukan pada PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Tengah (UID Kalselteng), khususnya pada dua wilayah kerja yaitu UP3 Barabai dan UP3 Tanah Bumbu. Model yang dikembangkan dengan permintaan deterministik, dan menyusun formulasi matematis untuk menentukan frekuensi pemesanan material guna meminimalkan total biaya distribusi. Hasil penelitian menunjukkan metode Wagner-within yang dibandingkan dengan metode Silver-meal menghasilkan hasil biaya yang lebih minimum dan frekuensi pengiriman yang lebih sedikit. Lalu metode Wagner-within dibandingkan dengan model kondisi eksisting mampu mengurangi biaya logistik secara signifikan. Penurunan presentase biaya logistik sekitar 38% dan 45% jika dibandingkan dengan metode pengiriman eksisting. Dengan begitu metode pengembangan ini efektif dalam menurunkan biaya logistik yang ada pada perusahaan.