Estimasi ketinggian Inertial Sublayer (ISL) di wilayah urban tropis penting untuk
memahami distribusi fluks dan dinamika atmosfer permukaan, terutama dalam
konteks perencanaan lingkungan dan pengamatan atmosfer. Kawasan sekitar Radio
Muara Jakarta sebagai area urban padat di wilayah tropis menawarkan karakteristik
trubulensi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi ketinggian
ISL menggunakan pendekatan anemometric dan morfometrik berbasis observasi
multilevel, serta mengevaluasi keterkaitan antara parameter permukaan dan struktur
vertikal lapisan atmosfer.
Data yang digunakan berasal dari observasi kecepatan angin dan fluktuasi
turbulensi pada tiga tingkat ketinggian selama periode musim kering. Estimasi
ketinggian ISL dilakukan melalui pendekatan anemometrik berdasarkan hubungan
antara tinggi pergeseran titik nol (
) dan profil kecepatan angin. Selain itu,
pendekatan morfometrik diterapkan untuk menghitung
menggunakan model
geometri urban, mengikuti metode dari penelitian sebelumnya. Nilai-nilai tersebut
juga dibandingkan dengan hasil dari model UMEP untuk analisis integratif.
Hasil menunjukkan bahwa penelitian ini belum berhasil mengestimasi ketinggian
ISL di wilayah urban sekitar Radio Muara Jakarta secara konvergen, karena seluruh
metode yang digunakan menghasilkan rentang nilai yang berbeda signifikan.
Melalui pendekatan anemometrik, ISL diperkirakan berada pada ketinggian sekitar
30-38 m atau 4-5 kali tinggi rata-rata kanopi bangunan (
), dengan
berkisar
17,5-56,5 m. Sementara itu, pendekatan morfometrik menghasilkan
10,24 m. Perbedaan besar ini menunjukkan sensitivitas masing-masing metode
terhadap karakteristik permukaan dan turbulensi, sehingga diperlukan kajian
lanjutan untuk memperoleh estimasi ISL yang lebih konsisten, mengingat
parameter aerodinamik terbukti penting dalam menentukan ketinggian ISL.
Perpustakaan Digital ITB