Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa model deep learning
YOLO11-seg (n, s, m, l, dan x) dan Mask R-CNN dalam melakukan segmentasi
tajuk pohon secara otomatis dari citra RGB hasil akuisisi UAV, serta mengestimasi
karbon pohon secara spasial menggunakan diameter tajuk hasil segmentasi.
Evaluasi dilakukan berdasarkan metrik performa seperti precision, recall, F1-score,
dan Average Precision (AP). Hasil menunjukkan bahwa YOLO11x-seg merupakan
varian paling optimal, dengan precision sebesar 0,710, recall sebesar 0,792, F1-
score sebesar 0,749, nilai AP50 mencapai 0,753 dan mendapatkan nilai AP 50-95
tertinggi dibanding semua model yaitu 0,375. Model YOLO11x-seg dipilih karena
memberikan segmentasi yang lebih presisi dan bentuk tajuk yang lebih stabil, yang
sangat penting untuk estimasi karbon berbasis diameter. Estimasi spasial karbon
dilakukan dengan pendekatan alometrik berdasarkan hasil segmentasi dari model
deep learning. Pada area studi seluas 7,95 hektar di Kampus ITB Jatinangor,
estimasi karbon mencapai 535,85 ton, dengan selisih sekitar ±0,55% dari hasil
anotasi manual (ground truth) sebesar 532,92 ton. Rata-rata karbon mencapai 67,4
ton C/ha atau ±247 ton CO2eq/ha, yang dikategorikan sebagai kapasitas simpan
karbon sedang untuk kawasan urban tropis. Seluruh alur kerja diotomatisasi dalam
bentuk plugin QGIS, yang mengintegrasikan proses segmentasi, pengukuran
diameter tajuk, estimasi karbon, hingga visualisasi tematik. Hasil ini menunjukkan
potensi nyata pemanfaatan UAV, deep learning dan GIS dalam pemantauan
vegetasi dan perencanaan ruang hijau di kawasan urban tropis.
Perpustakaan Digital ITB