Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Reyza Putra Prasetya
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Minat masyarakat terhadap obat-obatan tradisional dan herbal terus meningkat, seiring
dengan bertumbuhnya kesadaran akan gaya hidup sehat serta kepercayaan terhadap metode
pengobatan alami yang dianggap lebih aman dan minim efek samping. Melihat peluang ini,
PT X mulai mengembangkan produk multipurpose oil sebagai bagian dari upaya memasuki
pasar obat tradisional. Produk ini memiliki beragam manfaat, namun saat ini masih berada
dalam tahap prototipe dan menghadapi tantangan dalam mencapai kesesuaian pasar
(product-market fit). Selama ini, proses pengembangan produk masih mengandalkan
pengetahuan internal perusahaan tanpa didukung oleh data pasar yang memadai.
Penelitian ini bertujuan merancang usulan konsep perbaikan produk menggunakan analisis
choice-based conjoint (CBC) untuk mengidentifikasi preferensi konsumen terhadap atribut
produk. Estimasi utilitas dilakukan dengan metode hierarchical Bayes (HB), sementara
segmentasi responden dianalisis melalui regresi logistik kelas laten. Penentuan harga
optimal ditentukan dengan metode Van Westendorp untuk memperoleh rentang harga yang
dapat diterima oleh konsumen.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner selama 15 hari dengan
menggunakan teknik judgmental dan snowball sampling, menghasilkan 226 responden valid
setelah proses pre-processing data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang paling
berpengaruh dalam preferensi konsumen secara berurutan meliputi aroma, sensasi, metode
pengaplikasian, bentuk kemasan, dan ukuran kemasan. Segmentasi konsumen menghasilkan
empat kelompok utama, yaitu practical product seekers (n=71), young budget-conscious
professionals (n=57), mature wellness seekers (n=52), dan classic consumers (n=47).
Konsep produk yang diusulkan memiliki karakteristik aroma fresh/green, metode
pengaplikasian roll-on, ukuran kemasan 10 ml, bentuk kemasan multifungsi, serta
memberikan sensasi panas saat digunakan, dengan estimasi pangsa pasar sebesar 37,9%..
Berdasarkan analisis harga, nilai harga optimal berada pada kisaran Rp21.500, dengan
rentang harga yang dapat diterima konsumen berkisar antara Rp14.022 hingga Rp40.474.
Perpustakaan Digital ITB