Formasi Brani dikenal sebagai endapan syn-rift yang diendapkan pada kala Eosen
hingga Oligosen yang sebagian besar tersebar setempat di Sub-cekungan
Payakumbuh dan Cekungan Ombilin. Penyebarannya yang setempat dan geometri
fasiesnya yang terbatas serta heterogenitas yang tinggi menjadi menarik untuk
dievaluasi sebagai analogi endapan syn-rift untuk mengurangi resiko dan
ketidakpastian bawah permukaan pada aspek stratigrafi secara akurat. Oleh sebab
itu, perlu adanya pendekatan baru untuk menyelesaikan permasalahan stratigrafi
dan fasies pada Formasi Brani.
Digital Outcrop Model (DOM) adalah metode utama yang digunakan dalam
penelitian ini, DOMmerupakan pendekatan karakterisasi dan digitalisasi singkapan
dengan mengintegrasikan data lapangan dan data singkapan digital yang dapat
diolah didalam aplikasi. 3D digital outcrop, log profil sedimentologi, data
kedudukan lapisan (strike/dip), deskripsi batuan, dan data struktur (sesar/kekar)
merupakan data utama dalam penelitian ini. Selain itu, analisis biostratigrafi,
petrografi, dan arus purba juga dilibatkan dalam parameter untuk melihat
lingkungan sedimentasi, provenan, dan arah pengendapan. Picking horison pada
DOM, analisis fasies, identifikasi tubuh fasies, membangun grid-layer struktur dan
stratigrafi, serta realisasi pemodelan statik fasies secara tiga dimensi pada DOM
akan diterapkan di dalam penelitian.
Adanya implementasi pendekatan DOM yang cukup terintegrasi dari berbagai
macam data lapangan diharapkan dapat memodelkan fasies pada Formasi Brani yang cukup realistis, tepat dan akurat. Hal ini cukup bermanfaat sebagai analogi
untuk memprediksi model geometri dan penyebaran fasies reservoir pada endapan
syn-rift berumur Paleogen di cekungan-cekungan Sumatra.
Perpustakaan Digital ITB