digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Formasi Brani dikenal sebagai endapan syn-rift yang diendapkan pada kala Eosen hingga Oligosen yang sebagian besar tersebar setempat di Sub-cekungan Payakumbuh dan Cekungan Ombilin. Penyebarannya yang setempat dan geometri fasiesnya yang terbatas serta heterogenitas yang tinggi menjadi menarik untuk dievaluasi sebagai analogi endapan syn-rift untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian bawah permukaan pada aspek stratigrafi secara akurat. Oleh sebab itu, perlu adanya pendekatan baru untuk menyelesaikan permasalahan stratigrafi dan fasies pada Formasi Brani. Digital Outcrop Model (DOM) adalah metode utama yang digunakan dalam penelitian ini, DOMmerupakan pendekatan karakterisasi dan digitalisasi singkapan dengan mengintegrasikan data lapangan dan data singkapan digital yang dapat diolah didalam aplikasi. 3D digital outcrop, log profil sedimentologi, data kedudukan lapisan (strike/dip), deskripsi batuan, dan data struktur (sesar/kekar) merupakan data utama dalam penelitian ini. Selain itu, analisis biostratigrafi, petrografi, dan arus purba juga dilibatkan dalam parameter untuk melihat lingkungan sedimentasi, provenan, dan arah pengendapan. Picking horison pada DOM, analisis fasies, identifikasi tubuh fasies, membangun grid-layer struktur dan stratigrafi, serta realisasi pemodelan statik fasies secara tiga dimensi pada DOM akan diterapkan di dalam penelitian. Adanya implementasi pendekatan DOM yang cukup terintegrasi dari berbagai macam data lapangan diharapkan dapat memodelkan fasies pada Formasi Brani yang cukup realistis, tepat dan akurat. Hal ini cukup bermanfaat sebagai analogi untuk memprediksi model geometri dan penyebaran fasies reservoir pada endapan syn-rift berumur Paleogen di cekungan-cekungan Sumatra.