Studi ini menganalisis data fotogrametri dan Digital Outcrop Model (DOM) untuk interpretasi geologi Formasi Brani, dimulai dengan persiapan alat seperti drone dan DSLR untuk akuisisi foto singkapan batuan. Proses fotogrametri digunakan untuk memperoleh informasi metrik dari foto-foto yang saling tumpang tindih, dan Ground Control Point (GCP) digunakan untuk meningkatkan akurasi posisi singkapan. Interpretasi geologi pada DOM divalidasi dengan data sedimentologi rinci dari lapangan, seperti pengukuran penampang stratigrafi terukur (PST). Hasil akuisisi data PST dan DOM digunakan untuk interpretasi fasies secara vertikal dan lateral, menghasilkan klasifikasi litofasies dan asosiasi fasies. Analisis petrografi dan palinologi memberikan informasi tambahan mengenai diagenesis dan umur batuan, meskipun umur pasti sulit ditentukan karena preservasi fosil yang buruk. Interpretasi horison stratigrafi, analisis geobodi, dan pengukuran morfometrik sungai modern dan kuno memberikan dasar untuk membangun model geologi 3D dengan resolusi tinggi, yang kemudian digunakan untuk pemodelan fasies dan analisis konektivitas. Validasi model dilakukan dengan blind test dan analisis ketidakpastian, menunjukkan tingkat akurasi yang baik dan ketidakpastian yang relatif rendah. Implikasi penelitian ini pada bawah permukaan adalah pengurangan ketidakpastian interpretasi dan peningkatan akurasi estimasi volumetrik reservoir, yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam eksplorasi dan pengembangan lapangan migas.