Penelitian ini berpijak dari pengalaman empiris dibanyak negara yang mengindikasikan bahwa keberhasilan sebuah distrik industri pada hakekatnya terjadi karena terwujudnya efisiensi kolektif yang berjalan optimal. Efisiensi kolektif itu sendiri dapat didefinisikan sebagai keuntungan yang diperoleh dari terjalinnya hubungan antar unit usaha aldbat adanya tindakan bersama dalam upaya mengurangi biaya ekonomi eksternal yang timbul (Marshall dalam Schmitz, 1995: 535). Sentra industri mebel kayu Jepara dipilih sebagai wilayah penelitian. Sentra ini merupakan sedikit dari banyak sentra industri kecil di Indonesia yang dapat dikategorikan mapan dan relatif berkembang baik. Diharapkan gambaran mengenai efisiensi kolektif yang dapat ditangkap pada sentra ini dapat dijadikan parameter keberhasilan pengembangan sentra industri di Indonesia sehingga pada saatnya dapat dikategorikan sebagai distrik industri yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.Dalam upaya mendeskripsikan fenomena efisiensi kolektif yang terjadi, digunakan beberapa pendekatan. Pendekatan yang dilakukan adalah studi literatur untuk memahami konsep efisensi kolektif dan mengeksplorasi variabel /indikator yang digunakan, analisis kecenderungan yang dilakukan secara deskriptif berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif dari survey lapangan, dan analisis komparatif dengan distrik industri sepatu Sinos Valley di Brazil. Pendekatan dilakukan pada empat buah desa (Sukodono, Tahunan, Karanggondang, dan Mulyoharjo) yang memiliki spesialisasi jenis produksi spesifik dan intensitas produksi relatif tinggi.Sesuai dengan pendekatan yang dilakukan, diketahui beberapa bentuk efisiensi kolektif telah berkembang dengan baik mulai dari proses pengadaan bahan baku (antara lain dengan adanya organisasi antar pedagang kayu), pemasaran bersama baik horizontal maupun vertikal, pelatihan bersama, pengusahaan modal bersama, dan pengadaan fasilitas bersama (antara lain peningkatan kualitas jalan dan pengadaan kuli) yang berkembang dalam bentuk yang direncanakan (antara lain melalui wadah organisasi) maupun tidak direncanakan (secara informal).Mengacu pada bentuk yang telah berkembang diketahui bahwa pada prinsipnya efisiensi kolektif di wilayah studi memiliki prospek yang cukup menjanjikan, terutama di Desa dengan jaringan pemasaran relatif mapan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah perlunya pengembangan jiwa kewirausahaan (daya inovasi), pentingnya akumulasi modal sosial, perlunya belajar dari pengalaman, dan pemahaman yang spesifik terhadap karakteristik jenis produksi.
Perpustakaan Digital ITB