digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Elektroda pasta karbon telah banyak digunakan dalam pengukuran kadar logam berat dalam larutan dengan menggunakan metode voltametri. Elektroda yang digunakan pada metode ini umumnya adalah raksa. Namun, karena sifat raksa yang sangat beracun, maka perlu dicari alternatif elektroda yang memiliki kinerja yang baik dan lebih ramah lingkungan. Pada penelitian ini telah dibuat elektroda pasta karbon lapis tipis bismut yang dimodifikasi dengan silika untuk pengukuran larutan standar Pb2+ dan Cd2+ menggunakan teknik voltametri lucutan anodik gelombang persegi. Untuk pengukuran ion Pb2+ secara in-situ maupun ex-situ, elektroda terbaik mengandung 25% silika. Nilai pH optimum untuk pengukuran ion Pb2+ secara in-situ maupun ex-situ adalah 4,5. Khusus untuk pengukuran secara in-situ, rasio konsentrasi bismuth : analit optimum adalah 10:1. Pengukuran berulang ion Pb2+ menunjukkan bahwa metode ex-situ lebih teliti dibandingkan metode in-situ karena metode in-situ memberikan standar deviasi lebih kecil, yaitu 2,58%. Dari pengukuran secara ex-situ diperoleh kurva kalibrasi linear pada rentang 10-1000 ppb dengan limit deteksi 6,46 ppb untuk Pb2+ dan 6,41 ppb untuk Cd2+. Persen perolehan kembali antara 97%-106%.