

NENG FIRLY SRIRAMADHANI
EMBARGO  2028-02-28 
EMBARGO  2028-02-28 

NENG FIRLY SRIRAMADHANI
EMBARGO  2028-02-28 
EMBARGO  2028-02-28 

NENG FIRLY SRIRAMADHANI
EMBARGO  2028-02-28 
EMBARGO  2028-02-28 

NENG FIRLY SRIRAMADHANI
EMBARGO  2028-02-28 
EMBARGO  2028-02-28 

NENG FIRLY SRIRAMADHANI
EMBARGO  2028-02-28 
EMBARGO  2028-02-28 

NENG FIRLY SRIRAMADHANI
EMBARGO  2028-02-28 
EMBARGO  2028-02-28 

Pemantauan glukosa darah yang akurat dan real-time sangat penting untuk manajemen
diabetes. Sensor glukosa enzimatik saat ini menghadapi kendala stabilitas dan sensitivitas
yang rendah. Untuk mengatasi hal ini, dikembangkan sensor glukosa non-enzimatik yang
menawarkan stabilitas dan toleransi lingkungan yang lebih tinggi. Penelitian ini
mengeksplorasi potensi nanokomposit berbasis boron-doped diamond (BDD), MXene
V2C/Ti3C2, dan nanopartikel emas (AuNPs) sebagai sensor glukosa non-enzimatik.
Keberhasilan sintesis MXene dikonfirmasi menggunakan X-ray Diffraction (XRD) dan
Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil XRD menunjukkan puncak difraksi
karakteristik MXene (V2C dan Ti3C2) pada sudut 2? = 8° yang mengonfirmasi jarak antar
lapisan sesuai dengan nanosheet MXene yang terkelupas. Citra SEM menunjukkan adanya
peningkatan jarak interlayer dari MXene sehingga strukturnya berlapis-lapis. Keberhasilan
modifikasi elektroda BDD-V2C dan BDD-V2C-AuNPs dikonfirmasi menggunakan SEM
dan X-ray Photoelectron Spectroscopy (XPS). Citra SEM menunjukkan distribusi
homogen nanosheet MXene dan MXene-AuNPs dengan perbesaran 5 ?m pada permukaan
BDD. Analisis XPS mengonfirmasi keberadaan elemen-elemen kunci, termasuk Ti, C, dan
Au, dengan energi ikat Au 4f sebesar 84,0 eV, yang menunjukkan keberhasilan
fungsionalisasi AuNPs. Hasil voltametri siklik dengan laju pindai 50 mV/s dengan
potensial vs Ag/AgCl sebesar 0 hingga 0,8 V menunjukkan bahwa elektroda BDD-V2C
AuNPs memiliki performa elektrokimia terbaik di antara 4 elektroda yang diuji (BDD-V2C,
BDD-V2C-AuNPs, BDD-Ti3C2, dan BDD-Ti3C2-AuNPs). Elektroda ini menunjukkan
sensitivitas tertinggi sebesar 24,14 ?A ppm?1cm?2 limit deteksi (LOD) terendah sebesar
0,15 ppm, repeatability/stabilitas jangka pendek dengan relative standard deviation (RSD)
terkecil sebesar 0,73% dan stabilitas jangka panjang tertinggi dengan nilai I/I0 yaitu 0,93.
Dengan performa yang luar biasa ini, nanokomposit BDD-V2C-AuNPs menunjukkan
potensi besar sebagai sensor glukosa non-enzimatik yang akurat, stabil, dan tahan terhadap
kondisi lingkungan dengan pH netral maupun ekstrem. Penelitian ini membuka peluang
baru dalam pengembangan teknologi sensor glukosa untuk mendukung manajemen
diabetes yang lebih efektif.