digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-COVER.pdf


1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-BAB1.pdf

1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-BAB2.pdf

1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-BAB3.pdf

1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-BAB4.pdf

1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-BAB5.pdf

1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-BAB6.pdf

1983 TS PP SRI SUMSRTINI 1-PUSTAKA.pdf

Abstrak: Fentoat merupakan pestisida luas penggunaannya dalam menunjang Indonesia dan sampai saat ini perdagangan ELSAN. Dua cara yang telah dilakukan untuk mensintesa fentoat yaitu garam dari asam 0,0 dimetilditic mofenilasetat yang kemudian hasil secara azeotropis dengan pelarut pembantu dan asam perkatalis, sedangkan cara kedua yaitu dari asam 0,0-dimetilditiofosfat asetat. Dalam percobaan ini asam 0 dengan cara membromisasi asam f katalis fosfortriklorida dalam pelarut. Dan ester etilnya dikasi asam abromofenilasetat bantuan pelarut bensen dan asar. Senyawa antara asam 0,0-di peranan penting dalam mendapatkan dengan rendemen tinggi dan a dengan mereaksikan fosforpentasu lam percobaan ini asam 0,0 tiga cara kemudian dilihat tipisnya untuk mengetahui cara asam tersebut dengan jumlah yang paling banyak. Sebagai pembanding asam 0,0-dimetilditiofosfat dimurnikan dari sintesa dengan melalui destilasi oakum. Sintesa fentoat dalam percobaan ini dibuat dengan mereaksikan garam dari asam 0,0-dimetilditiofosfat hasil dari salah satu cara tersebut di atas dengan etila bromofenilasetat dan dengan asama bromofenilasetat yang kemudian diesterifikasi secara azeotropis seperti cara pembuatan etil a bromofenilasetat yang telah disebutkan di atas Ternyata hasil yang diperoleh menunjukkan sintesa fentoat melalui asam bromofenilasetat yang kemudian diesterifikasi mempunyai rendemen lebih tinggi 60% dan kemurnian yang 2kali lebih baik dibandingkan dengan sintesa fentoat melalui etila bromofenilasetat.