Abstrak - Fatimah Izzatunnisaa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penurunan produktivitas kakao (Theobroma cacao L.) disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya bibit berkualitas rendah, lingkungan budidaya tidak optimal, serta defisiensi unsur hara pada media tanam. Fosfor merupakan salah satu unsur hara penting bagi pertumbuhan akar dan batang tanaman. Kekurangan fosfor lebih banyak ditemukan pada tanaman muda karena kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi. Priestia aryabhattai merupakan bakteri yang memiliki kemampuan dalam melarutkan fosfat sehingga dapat digunakan sebagai PGPR. Penelitian ini bertujuan untuk menguantifikasi total fosfor tanah dan tanaman selama proses budidaya kakao pada fase vegetatif awal serta menentukan neraca massa fosfor selama proses budidaya tanaman kakao. Budidaya dilakukan selama 40 hari mengikuti SOP Permentan No. 48 tahun 2014 sebagai kontrol serta dengan penambahan isolat bakteri Priestia aryabhattai pada media tanam tanah sebagai PGPR. Analisis kadar fosfor dilakukan setiap 4 hari menggunakan metode Olsen pada sampel tanah, pengabuan basah pada sampel tanaman, serta angka lempeng total pada jumlah bakteri pelarut fosfat. Hasil penelitian budidaya kakao pada fase vegetatif awal pada kontrol menunjukkan laju rata-rata perubahan kadar fosfor tersedia tanah sebesar -0,01 ppm.hari-1, laju rata-rata perubahan kadar fosfor tanaman sebesar 0,02 mg-P.tanaman-1.hari-1, dan rata-rata total bakteri pelarut fosfat sebesar 5,50×104 CFU.g-1. Penambahan isolat bakteri Priestia aryabhattai sebagai PGPR menunjukkan laju rata-rata perubahan kadar fosfor tersedia tanah sebesar 0,09 ppm.hari-1, laju rata-rata perubahan kadar fosfor tanaman sebesar 0,02 mg-P.tanaman-1.hari-1, dan rata-rata total bakteri pelarut fosfat sebesar 2,53×105 CFU.g-1. Neraca massa fosfor pada kontrol menunjukkan jumlah input massa fosfor sebesar 30,98 g-P.kg tanaman-1 dan jumlah output sebesar 21,46 g-P.kg tanaman-1. Selisih neraca massa kontrol menunjukkan nilai positif yang mengindikasikan adanya kehilangan massa akibat proses imobilisasi. Sementara itu, neraca massa perlakuan menunjukkan input massa fosfor sebesar 30,58 g-P.kg tanaman-1 dan jumlah output sebesar 36,57 g-P.kg tanaman-1. Selisih neraca massa perlakuan menunjukkan nilai negatif yang mengindikasikan adanya penambahan massa fosfor melalui proses pelarutan oleh bakteri pelarut fosfat. Penambahan Priestia aryabhattai sebagai PGPR dapat meningkatkan kadar fosfor tersedia dalam tanah namun tidak memberikan pengaruh signifikan pada pertumbuhan tanaman kakao dalam fase vegetatif selama periode 40 hari
.
Perpustakaan Digital ITB