1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB1.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB2.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB3a.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB3b.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB3c.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB4.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB5.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB6a.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB6b.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB6c.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-BAB7.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-COVER.pdf
1997 TS PP ROBERTUS H SINAGA 1-PUSTAKA.pdf
ABSTRAK:
Tujuan utama dari desain ini adalah memberikan suatu solusi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki lahan dengan mengembangkan ruang bawah tanahnya yang berfungsi sebagai bangunan komersial (pertokoan dan rekreasi). Selain itu bangunan bawah tanah ini, juga memberikan sumbangan kepada lingkungannya berupa perbaikan kualitas lingkungan dengan adanya sarana transportasi bawah tanah bagi pejalan kaki yang sekaligus berpengaruh terhadap perbaikan lingkungan karena dengan dibangunnya akses bagi pejalan kaki juga menciptakan hubungan (aliran ruang) dengan fungsi-fungsi komersial di lingkungan seldtar.
Luas lahan yang digunakan sebesar 38.473 M2, sementara luas Alun-alun Bandung sendiri sebesar 22.700 M2. Dari gambaran tersebut, dapat dilihat bawwa tanah yang digunakan bukan hanya yang berada di tapak yang dipilih, namun juga ruang bawah jalan sekitar dan lahan kosong yang berada di luar tapak
Bangunan bawah tanah yang direncanakan terdiri atas lima lantai, dengan luasan seluruhnya sebesar 192.365 M2. Khusus di lantai basement pertama, ditempatkan fasilitas komersial yang diiengkapi dengan fasilitas sirkulasi. Fasilitas tersebut bukan melulu dimaksudlcan untuk dapat menampung pengunjung sebesar mungkin (sehingga menguntungkan bagi fasilitas di dalam bangunan yang direncanakan), juga untuk menciptakan suatu synergy di tengah kawasan pusat kota, sehingga daerah tengah kota (kawasan Alun-alun Bandung) menjadi suatu daerah yang lebih baik, nyaman, menarik untuk dikunjungi. Dengan adanya sirkulasi ini, permasalahan kerawanan dan ketidak-nyamanan pejalan kaki ketika berpotongan langsung dengan jalur kendaraan dapat diatasi, keterkaitan antar fungsi yang berada di sekitar tapak dapat ditingkatkan dan berbagai keuntungan lainnya.
Desain ini menjembatani berbagai kepentingan, baik dari pihak masyarakat (sebagai pihak pengguna), pemerintah (sebagai pihak legislatif), maupun pihak swasta (sebagai investor) demi terwujudnya suatu lingkungan yang baik Selain keuntungan ekonomis, dengan dibangunnya fungsi komersial, jangkauan pelayanan Alun-alun Bandung dapat semakin luas. Bukan hanya golongan ekonomi menengah ke bawah saja yang dapat memanfaatkan (yang menjadi kecendenmgan sekarang ini), juga bagi golongan ekonomi menengah ke atas, juga dapat memanfaatkannya. Namun lebih Bari itu semua, dengan dibangunnya bangunan komersial bawah tanah ini, diharapkan dapat tercipta suatu lingkungan (iklim) pusat kota yang tenang, nyaman, jauh dari kebisingan dan dekat dengan fasihtas lainnya (yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki) yang ada di tengah kota.
Perpustakaan Digital ITB