digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pipa bawah laut merupakan sarana penting dalam mengalirkan minyak bumi atau gas dari anjungan lepas pantai menuju daratan. Dalam perencanaan jaringan pipa bawah laut terdapat analisis dasar yang perlu dilakukan yaitu analisis pemilihan rute pipa yang akan dilalui, analisis ketebalan dinding pipa (wall thickness), dan analisis stabilitas pipa (on bottom stability). Analisis ketebalan pipa dilakukan berdasarkan beban-beban yang terjadi pada saat instalasi maupun operasi. Pipa harus dapat menahan beban-beban yang terjadi baik dari dalam pipa (tekanan internal) maupun dari luar pipa (tekanan eksternal pipa, gaya hidrostatis, dan gaya akibat instalasi). Berdasarkan analisis ini akan didapatkan ketebalan minimum pipa yang dapat digunakan tanpa mengabaikan faktor keamanan dari pipa tersebut. Sedangkan pada analisis kestabilan pipa perhitungan yang dilakukan didasarkan kepada gaya-gaya lingkungan akibat arus, gelombang dan gaya apung yang terjadi pada pipa bawah laut. Analisis kestabilan pipa dilakukan untuk mendapatkan ketebalan selubung beton yang diperlukan pada pipa, beton disini berfungsi sebagai pemberat dalam menstabilkan pipa. Ketika pipa bawah laut telah berada di dasar laut, pipa akan mengalami fenomena free span hal ini dikarenakan kontur dasar laut yang tidak rata. Free span merupakan suatu area dimana jaringan pipa tidak terjadi kontak dengan dasar laut. Free span yang terjadi harus di analisis agar dapat diketahui apakah pipa masih aman atau tidak. Karena jika free span yang terjadi sangat panjang pipa dapat mengalami fatigue yang mengakibatkan kegagalan pada struktur.