digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arif Nurkholish
PUBLIC Alice Diniarti

Menurut SK Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KP 2044 Tahun 2018 tentang Penetapan Bandara Udara Radin Inten II sebagai Bandara Internasional. Penetapan menjadi Bandara Internasional adalah pada 18 Desember 2018 yang sebelumnya berstatus bandara domestik. Sebagai konsekuensi dari peningkatan status menjadi bandara internasional, maka terjadi peningkatan jumlah penumpang. Peningkatan jumlah penumpang di Bandara Radin Inten II akan berpengaruh pada peningkatan aktivitas pergerakan pesawat. Hal ini yang mendasari dilakukan analisis modulasi atau skenario pergerakan pesawat. Dalam menentukan skenario pesawat rencana diharapkan memperoleh nilai yang optimal, dari sisi pengopersian traffic bandara dan impact yang diberikan terhadap struktur perkerasan. Proses optimasi dilakukan karena berkaitan pencarian best solution yang bertujuan untuk decision making, dan tahapan optimasi menggunakan metode genetic algorithms, karena analisis metode ini membutuhkan waktu yang relatif singkat dan memperoleh nilai global optimal. Analisis skenario pesawat rencana dengan menggunakan genetic algorithms dengan tujuan memperoleh kapasitas angkut penumpang paling banyak kemudian dibandingkan dengan tegangan pesawat paling terkecil yang dianalisis menggunakan metode FAA AC 150/5320-6F diaplikasikan dengan program komputer FAARFIELD. Perhitungan nilai PCN dilakukan dengan menggunakan metode FAA AC 150/5335-5C yang diaplikasikan dengan program komputer COMFAA 3.0. Beberapa parameter penelitian adalah memperoleh tebal perkerasan, nilai PCN, nilai CDF, dan kebutuhan biaya per pax dengan beberapa variasi skenario. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai cumulative damage factor (CDF) atau daya rusak yang diakibatkan beban pesawat dengan nilai terkecil impact terkecil terhadap perkerasan tetapi pesawat tersebut memiliki kapasitas angkut penumpang yang paling banyak. Sehingga diharapkan perencanaan struktur perkerasan Bandara Udara Radin Inten II – Lampung menjadi lebih optimal dan dapat melayani pergerakan pesawat sesuai dengan umur rencana.