digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nur Diyanti Santoso
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB II_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB III_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB IV_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB V_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Nur Diyanti Santoso
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB VI_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

LAMPIRAN_NUR DIYANTI SANTOSO.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Komunikasi dinilai memiliki peran yang penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan proyek. Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan, tanpa komunikasi yang efektif, terencana dan terlaksana dengan baik, maka akan mempengaruhi pencapaian hasil proyek yang diharapkan, terutama dalam segi biaya, waktu, mutu dan layanan berkualitas. Komunikasi yang efektif dalam proyek berarti informasi diberikan dalam format yang tepat, pada waktu yang tepat, kepada orang yang tepat, dan dengan dampak yang tepat. Pelaksanaan proyek tidak dapat berjalan lancar tanpa komunikasi yang baik yang memungkinkan tersampaikannya informasi yang tidak akurat dan terjadinya miskomunikasi. Kemungkinan terburuknya dapat menyebabkan kegagalan proyek. Jika hal ini dibiarkan saja bukan mustahil perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar baik dari sisi finansial maupun citra perusahaan. Oleh karena itu, melalui penelitian dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efektivitas komunikasi terhadap keberhasilan proyek serta mengatahui faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi komunikasi proyek. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei untuk penelitian ini dengan menyebarkan kuisioner secara online. Diperoleh 79 responden yang merupakan konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor dengan kualifikasi perusahaan menengah dan besar yang beroperasi dan berdomisili di Jawa Barat. Selanjutnya, untuk menganalisis data yang didapatkan akan dilakukan dengan analisis Regresi Linear Sederhana dan Relative Important Index (RII). Dalam analisisnya akan dibagi kedalam 6 kelompok berdasarkan karakteristik pekerjaan yaitu secara keseluruhan, berdasarkan jenis usaha perusahaan konsultan (konsultan perencana dan konsultan pengawas), berdasarkan lingkungan kerja di lapangan (konsultan pengawas dan kontraktor) serta masing-masing jenis perusahaan yaitu konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas komunikasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan proyek serta terdapat hubungan yang kuat diantara keduanya. Ini berarti semakin efektif komunikasi yang terjalin dalam proyek maka tingkat keberhasilan proyek akan semakin tinggi, yang mana ditunjukan dari persamaan regresi menurut keseluruhan adalah Y= 1,708+0,593X, konsultan perencana & konsultan pengawas adalah Y= 1,337+0,689X, konsultan pengawas & kontraktor adalah Y=1,815+0,571X, konsultan perencana adalah Y=1,579+0,620X, sementara untuk konsultan pengawas adalah Y=0,998+0,785X dan untuk kontraktor adalah Y= 2,136+0,482X. Oleh karena itu, apabila konsultan dan kontraktor ingin meningkatkan keberhasilan proyek, maka perlu memperhatikan sebaik dan seefektif apa komunikasi yang terjalin di dalam proyek. Konsultan dan kontraktor menilai bahwa penerapan komunikasi proyek sudah efektif, terutama oleh konsultan pengawas dan kontraktor. Ini mengindikasikan bahwa penerapan komunikasi di lapangan lebih baik di bandingkan di dalam kantor oleh konsultan perencana. Dengan penerapan komunikasi yang paling efektif adalah dalam membantu pengambilan keputusan. Sementara, pencapaian keberhasilan proyek dari segi biaya, mutu, waktu, kepuasan serta kesehatan dan keselamatan dinilai sudah baik. Dengan penilaian pencapaian keberhasilan tertinggi ada pada kinerja kesehatan dan keselamatan kerja (health & safety) dan yang terendah ada pada kinerja waktu. Sehingga perlu untuk ditingkatkan dengan mengupayakan penjadwalan yang matang, pengerjaan yang tepat waktu dan pengawasan pelaksanaan yang lebih baik. Didapatkan pula hasil faktor dominan yang mempengaruhi komunikasi proyek menurut kelima kelompok adalah Kualitas Manajer Proyek, sementara menurut konsultan pengawas adalah Teamwork dan Kolaborasi. Perbedaan tersebut dapat diakibatkan oleh tugas utama pada konsultan perencana dan kontraktor yaitu merencanakan dan melaksanakan proyek secara langsung dari awal hingga akhir proyek, dimana diperlukannya sosok pemimpin untuk dapat memimpin banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan, dikomunikasikan dan diputuskan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sementara untuk konsultan pengawas, tugas utamanya adalah mengawasi dan memeriksa prestasi pekerjaan serta mutu pekerjaan kontraktor dimana sangat membutuhkan Teamwork dan Kolaborasi yang baik dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan lancar terutama dengan kontraktor.