Fitoremediasi merupakan salah satu proyek lingkungan yang dijalankan oleh Departemen Lingkungan di PT. Abadi Bersama Cahaya Indonesia yang baru dimulai beberapa tahun lalu. Proyek fitoremediasi difokuskan pada penyediaan kapasitas dengan memastikan pemrosesan situs yang memadai. Dari apa yang telah dilakukan, proyek ini mengalami kesenjangan yang sangat besar antara rencana dan aktual kinerjanya, di mana aktual kinerja menyimpang sebesar 169% di atas rencana. Sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu di tahun 2018 dan 2019. Pada tahun tersebut penyimpangan hanya terjadi maksimum sebesar 45%. Pada akhir tahun proyek di 2020, meskipun proyek ini telah berhasil mencapai tujuan dalam menyediakan kapasitas tempat pengolahan yang dibutuhkan, namun kesenjangan antara rencana dan aktual cukup besar. Hal ini menyebabkan proyek harus bereaksi cepat dengan perubahan proyek. Selain itu, ada potensi risiko di mana proyek akan dijalankan oleh organisasi yang berbeda dimulai pada tahun 2021. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk menentukan faktor-faktor proses manajemen proyek yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan proyek pada tahun 2020 dan untuk menentukan solusinya. perbaikan yang dapat direkomendasikan untuk mempertahankan keberhasilan proyek di tahun proyek berikutnya.
Penelitian ini difokuskan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, dimana kerangka desain dan literatur utama diperoleh dari Panduan PMBOK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi proyek untuk mencapai tujuan yang sukses dari departemen yang memiliki dampak terbesar pada proyek, yaitu tim proyek, konstruksi dan operasi fasilitas. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi, wawasan dan rekomendasi, yang hasilnya diinterpretasikan dengan menggunakan metode structural coding dan fish bone diagram untuk menentukan temuan utama yang mempengaruhi keberhasilan proyek. Ada 3 faktor kunci yang paling mempengaruhi keberhasilan proyek Fitoremediasi, yaitu penyelarasan proyek, melakukan penilaian dan mitigasi risiko, dan perencanaan jadwal dan sumber daya yang baik.
Rekomendasi didapat melalui observasi peneliti dan pandangan dari para responden, Panduan PMBOK, Jurnal, dan Artikel Internet. Ada 3 rekomendasi yang perlu diterapkan untuk proyek ini dalam mencapai tujuan proyek yang sukses di tahun proyek berikutnya, yaitu meningkatkan teknik komunikasi dan frekuensi pertemuan dari pemimpin ke anggota tim, mengembangkan matriks penilaian risiko di semua lokasi yang berpotensi, dan mendapatkan 2 kontraktor yang didedikasikan dan 1 kontraktor sharing untuk menangani proyek fitoremediasi ini.