digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mewabahnya pandemi Covid-19 pada awal Tahun 2020 memunculkan anjuran menjaga kebersihan dengan menjaga jarak sosial serta mencuci tangan menggunakan air dan sabun. Namun Indonesia sendiri memiliki permasalahan infrastruktur air bersih dimana hingga saat ini cakupan pelayanan perpipaan hanya 20,18 persen sehingga belum mencapai Sustainable Development Goals ke-6. Hal ini menciptakan momentum bagi pemerintah untuk segera mengatasi permasalahan dasar air bersih. Penelitian ini didasarkan pada upaya penanganan Covid-19 melalui penyediaan air bersih (Mishra dkk, 2020) yang dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek kependudukan, sosio-ekonomi, dan kesehatan dengan tujuan akhir menentukan prioritas wilayah penanganan pandemi Covid-19 berdasarkan kerentanan masyarakat terhadap penyediaan air bersih yaitu melalui penilaian tingkat Indeks Kerentanan Masyarakat. Metode pengumpulan data terdiri dari data primer berupa kuesioner kepada expert serta data sekunder berupa data statistik dari website dan instansi. Metode analisis yang digunakan antara lain Analisis Deskriptif Kuantitatif untuk mengetahui perbedaaan karakteristik variabel penyusun Indeks Kerentanan Masyarakat, Analytical Hierarchical Process untuk mendapatkan bobot serta menghitung IKM, Analisis Regresi Linier Sederhana untuk menguji hubungan IKM dengan kasus positif Covid-19, serta Analisis Grafik 4 Kuadran untuk menentukan prioritas penanganan pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitaif untuk membuktikan hipotesis bahwa terdapat keselarasan antara Indeks Kerentanan Masyarakat dengan kasus positif Covid-19. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa Kota Bandung memiliki penanganan yang lebih prioritas daripada Kabupaten Bandung. Hal ini ditunjukkan oleh persentase kelurahan Kota Bandung yang lebih tinggi pada prioritas pertama hingga keempat yaitu 81,46%. Sedangkan prioritas penanganan di Kabupaten Bandung terkonsetrasi pada prioritas ketiga hingga keenam yaitu 99,29%. Penentuan wilayah prioritas tersebut dapat menjadi strategi efektif upaya penanganan Covid-19 karena terdapat hubungan yang searah antara Indeks Kerentanan Masyarakat terhadap rata-rata kasus positif Covid-19 yaitu dengan koefisien determinan 10,5% di Kota Bandung dan 5,8% di Kabupaten Bandung. Dimana penyusun Indeks Kerentanan Masyarakat paling signifikanii adalah faktor kesehatan serta diikuti oleh faktor upaya Social Distancing dan Lockdown.