Industri berat dan pertambangan yang berkembang pesat sering memiliki masalah
modus dari kerusakan aus abrasif sehingga membutuhkan sifat material yang memiliki
ketangguhan dan kekerasan tinggi. Baja mangan austenitik atau baja Hadfield dipilih
sebagai material dengan sifat ketangguhan yang tinggi dan sifat mampu pengerasan yang
baik. Namun, penggunaan baja mangan memiliki masalah penggetasan akibat karbida batas
butir yang dapat dijumpai pada kondisi setelah pengecoran. Perlakuan panas satu dan dua
tahap yang diikuti pendinginan diberikan untuk mengatasi masalah penggetasan pada baja
Hadfield. Penelitian ini mempelajari pengaruh perbedaan prosedur perlakuan panas
terhadap struktur mikro dan kekerasan baja mangan.
Perlakuan panas yang dilakukan adalah dengan pemanasan pada 1050? selama dua
jam dan pendinginan cepat di air. Perlakuan panas dua tahap dengan pemanasan pada 595?
selama sepuluh jam diikuti dengan 980? selama dua jam dengan pendinginan cepat di air,
serta perlakuan panas dengan pemanasan pada 700? selama tiga jam diikuti dengan
1000? selama satu setengah jam dengan pendinginan cepat di air. Pengujian keras dan
pemeriksaan struktur mikro dilakukan untuk melihat perbedaan dari tiap-tiap prosedur.
Ketiga metode perlakuan panas berhasil menghilangkan fasa karbida batas butir.
Pemanasan dengan dua tahap berhasil membentuk dispersion-hardened austenite dengan
kekerasan yang lebih tinggi daripada fasa austenit tunggal. Hasil perlakuan panas dua tahap
dengan pemanasan pada 700? selama tiga jam diikuti dengan 1000? menghasilkan
ukuran karbida halus yang terbesar dengan kekerasan yang paling rendah.