2022 TA PP ELIVINA RAGIL RICI RAHMAISTI 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Kecerdasan buatan menjadi salah satu fenomena yang berkembang dengan sangat
pesat pada dewasa ini, tidak terkecuali penggunaan kecerdasan buatan dalam
medan seni rupa. Salah satu fenomena tersebut adalah robot Ai-Da, robot yang
diklaim sebagai robot hiperrealis pertama yang dapat menciptakan karya, baik
karya dwimatra maupun trimatra. Penelitian ini menelusuri proses penciptaan
karya serta memahami fenomena yang berkaitan dengan kreativitas pada robot
Ai-Da. Analisis ini merujuk pada perkembangan kekaryaan Ai-Da dari tahun 2019
hingga saat ini, yaitu tahun 2022, yang mengalami perkembangan yang signifikan.
Penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif interdisiplin
dengan menggunakan data sekunder sebagai sumber.
Dengan menggunakan interpretasi komposisi dari Gillian Rose, terdapat
perkembangan visual pada karya-karya Ai-Da dari waktu ke waktu dengan
melihat unsur-unsur komposisi pada karyanya. Hal ini juga dapat terlihat pada
teknik yang digunakan Ai-Da. Setelah 3 tahun perkembangannya, kini Ai-Da
dapat melukis secara mandiri dengan tangan robotiknya. Proses berkaryanya
sendiri masih menggunakan manusia baik seniman, programmer, maupun peneliti
dalam mengerjakan beberapa peran yang tidak bisa dilakukan oleh Ai-Da sendiri.
Jadi, posisi seniman masih dipegang oleh pencipta Ai-Da itu sendiri.
Dalam ways of creativity, Ai-Da dapat melakukannya dengan metode eksploratori
namun tidak mampu melakukan metode kombinasi dan transformasi dalam
penciptaan karya seni rupa. Ai-Da sendiri belum dapat dinyatakan kreatif
meskipun sebagian besar telah memenuhi kriteria kreativitas oleh Margaret Boden
yang diantaranya memiliki kebaruan, memiliki gagasan yang mengejutkan atau
tak terprediksi dan bernilai. Hal ini dikarenakan terdapat faktor lain seperti
kesadaran (consciousness), intensi serta preferensi yang sangat mempengaruhi
kreativitas itu sendiri. Meskipun begitu, Ai-Da dapat dikatakan “terlihat kreatif”
dikarenakan mampu meniru ways of creativity serta kriteria kreativitas itu sendiri.