2024 TA PP ZAFIRA MEIZZATI INDRAPUTRI.docx
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Ketika menginjak kedewasaan, perempuan menanggung tuntutan masyarakat untuk
menikah lebih cepat karena kemampuan mereka untuk melahirkan. Akibatnya,
banyak perempuan yang terpaksa menerima konsekuensi dari peran struktural
tersebut, stigma yang berlaku mengikat perempuan dengan kemampuannya untuk
melahirkan dan masyarakat pun berharap perempuan menjadi seorang ibu.
Walaupun kini perempuan memiliki kebebasan yang lebih besar dalam berkarir,
namun tanggung jawab rumah tangga lebih besar ditanggung oleh perempuan.
Permasalahan struktural ini telah mendorong penulis untuk membedahnya dan
membuka sebuah ruang baru, bahwa seharusnya perempuan memiliki hak untuk
memilih apa yang mereka inginkan, baik itu berkarir maupun berkeluarga.
Bagaimana pendapat masyarakat mengenai hak perempuan untuk memiliki pilihan,
apakah perempuan harus menjadi seorang ibu atau apakah perempuan yang
melajang merupakan hal yang tabu? Dengan teori estetika seni rupa pertunjukkan,
teori estetika seni sebagai kritik sosial dan berbagai pendapat para kritikus
feminisme, karya ini ingin mengajak masyarakat untuk berdiskusi dan bertukar
pikiran sembari mengkritik tuntutan masyarakat yang membelenggu perempuan
dan lebih jauhnya membuka sudut pandang masyarakat terhadap tuntutan yang
berlaku pada perempuan di lingkungan urban. Melalui lima aktor yang mengenakan
pakaian putih, merepresentasikan peran stereotip perempuan yang berlaku di
masyarakat, karya ini berkelana di tempat-tempat urban dan berdiskusi dengan
orang asing secara spontan. Penulis berharap karya ini dapat menjadi dukungan
bagi para perempuan yang sedang menentukan pilihan hidupnya dan mereka yang
berada di bawah tuntutan konstruksi sosial. Penulis juga berharap karya ini dapat
membuka jalan menuju masyarakat yang lebih toleran dan memberi kesempatan
yang lebih adil bagi perempuan.