Perpustakaan Digital ITB

Keberadaan rekahan sering dijumpai pada banyak batuan di alam, hal ini dapat memengaruhi kekuatan yang dimiliki batuan tersebut. Penelitian untuk menentukan kekuatan batuan dapat dilakuan dengan uji gelombang ultrasonik pada batuan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh orientasi rekahan terhadap kecepatan gelombang ultrasonik dengan menerapkan metode non destructive test (NDT). Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi material tanpa merusak material tersebut. Sampel dibuat dengan ukuran 5,4 x 12 cm sesuai standar uji ISRM (1981). Komposisi bahan pembuatan sampel beton menggunakan pasir, semen, dan air dengan perbandingan 1:1:0,67. Rekahan artifisial pada sampel dibuat dengan orientasi 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90°. Alat yang digunakan untuk pengujian gelombang ultrasonik adalah Ultracon-170. Alat ini mengukur kecepatan rambat gelombang P (Vp) pada sampel dengan orientasi rekahan berbeda. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa grafik gelombang P (Vp) terhadap sampel dengan orientasi beda berbentuk kurva. Nilai Vp terendah terdapat pada sampel dengan sudut 45°. Grafik tersebut memiliki kesamaan bentuk dengan grafik pengujian UCS pada batuan yang memiliki rekahan tertentu, dimana kekuatan batuan paling lemah berada pada rekahan 45° - 55°. Dapat disimpulkan bahwa terdapatnya rekahan pada batuan akan memengaruhi kecepatan gelombang ultrasonik dan pengujian gelombang ultrasonik berhubungan dengan pengujian UCS. Oleh karena itu semakin besar nilai Vp maka kekuatan batuan semakin besar.