digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Rahmawati
PUBLIC Alice Diniarti

Kawasan perkotaan merupakan salah satu sumber masuknya spesies tumbuhan invasif melalui kegiatan manusia, seperti pertanian dan perubahan tata guna lahan. Penelitian tumbuhan invasif di kota Bandung penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan ekosistem di kota Bandung, disamping itu publikasi data ilmiah mengenai spesies invasif di kawasan perkotaan di Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi tumbuhan invasif, memetakan persebarannya, dan menjelaskan kaitan penggunaan lahan dengan keanekaragaman komunitas dan kekayaan spesies tumbuhan invasif. Analisis vegetasi dilakukan menggunakan line transect sebanyak 22 tapak penelitian yang disebar secara purpossive sampling di Kota Bandung untuk melihat komposisi spesies tumbuhan. Penentuan plot penelitian didasari oleh tipe penggunaan lahan. Nama spesies, jumlah individu, frekuensi, dan titik lokasi pengambilan sampel dicatat, kemudian dianalisis untuk menghitung indeks nilai penting (INP), dilanjutkan dengan Principal Component Analysis (PCA). Hasil PCA kemudian dijadikan dasar pemetaan distribusi tumbuhan invasif yang dominan di Kota Bandung dengan metode krigging. Penggunaan lahan yang digunakan dikelompokkan menjadi enam tipe, yaitu permukiman, jalur hijau jalan raya, kebun, sawah, taman kota dan hutan kota. Sebanyak 187 spesies ditemukan di Kota Bandung dan dapat dikelompokkan menjadi spesies asing invasif (39%), tumbuhan asli invasif (25%), spesies asing non invasif (18%), spesies asli non invasif (15%), dan tumbuhan yang tidak teridentifikasi (3%). Tumbuhan Eleusine indica (INP = 10,50%), Trimezia martinicensis (INP = 7,22%) dan Cyperus rotundus (INP = 6,74%) merupakan tumbuhan invasif yang umum ditemukan di Kota Bandung. Berdasarkan nilai kesamaan komunitas tumbuhan, kawasan penelitian yang memiliki kesamaan tertinggi adalah sawah dengan kebun (50,5%), kemudian pemukiman dengan sempadan jalan (44,4%), taman kota dengan sempadan jalan (26.2%) serta hutan kota dengan sempadan jalan (17.5%). Hasil PCA menunjukkan bahwa tumbuhan Swietenia macrophylla merupakan jenis invasif yang umum ditemukan di lahan hutan kota, taman kota dan sempadan jalan dengan faktor lingkungan yang memengaruhi adalah kelembaban udara. Pola persebaran masing-masing spesies invasif amat beragam, berkaitan dengan kondisi klimatik dan keberadaan manusia. Di kawasan pemukiman, Trimezia martinicensis umum dijumpai dan dipengaruhi oleh kelembaban udara yang tinggi serta fungsinya sebagai tanaman hias. Bidens pilosa merupakan tumbuhan invasif yang umum ditemui di tepi sawah, perkebunan, permukiman, sempadan jalan, dan taman kota karena kemampuan adaptasi yang tinggi. Jumlah spesies tumbuhan invasif yang tinggi di Kota Bandung harus dikelola untuk menjaga kesehatan ekosistem urban.