digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ralitsa Zharfan Klaura
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Ralitsa Zharfan Klaura
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 9 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 10 Ralitsa Zharfan Klaura
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ralitsa Zharfan Klaura
PUBLIC Alice Diniarti


Kota Bogor merupakan salah satu kawasan penyangga Ibu Kota Negara, DKI Jakarta. Pengembangan Kota Bogor berdampak terhadap peningkatan jumlah pergerakan di dalam kota dan pergerakan yang hanya melewati kota. Sebagai upaya pemisahan lalu lintas primer dan sekunder, pemerintah membangun Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang merupakan rencana bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) III, yang sampai saat ini, terbentang dari Sentul Selatan sampai Simpang Semplak, terbagi menjadi tiga seksi. Saat ini, sedang direncanakan pembangunan Jalan Tol BORR Seksi IIIB, yang terbentang dari Simpang Semplak hingga Junction Salabenda. Agar pembangunan Jalan Tol BORR Seksi IIIB dapat memberikan manfaat sesuai yang diharapkan, diperlukan perencanaan jalan tol yang mampu melayani demand pergerakan lalu lintas seoptimal mungkin. Estimasi lalu lintas Jalan Tol BORR Seksi IIIB selama umur rencana didapatkan dengan menggunakan model perencanaan transportasi empat tahap, yaitu trip generation, trip distribution, modal split, dan trip assignment. Hasil pemodelan menunjukkan arus lalu lintas sebesar 11.321 kendaraan/hari di tahun 2024 dengan pertumbuhan 7,54% per tahun hingga mencapai 45.493 kendaraan.hari di akhir masa layannya pada tahun 2064. Jalan Tol BORR Seksi IIIB terdiri dari segmen elevated sepanjang 734,6 m dan segmen at grade sepanjang 2.923,02 m dengan panjang total 3,65 km. Pada perancangan geometrik Jalan Tol BORR Seksi IIB, dihasilkan jalan tol tipe 4/2 D dengan kecepatan rencana 120 km/jam. Tikungan horizontal dirancang sebanyak 5 PI, dengan 4 tipe SCS dan 1 tipe SS. Tikungan vertikal dirancang sebanyak 8 PVI, dengan 3 lengkung cembung dan 5 lengkung cekung. Pada perancangan perkerasan jalan, jenis perkerasan jalan yang digunakan untuk segmen elevated adalah perkerasan kaku pelat beton setebal 22,5 cm dan dilapisi overlay perkerasan lentur HRS – WC setebal 4 cm. Untuk segmen at grade, didesain perkerasan kaku tipe Beton Semen Bersambung tanpa Tulangan (JPCP) namun dengan tambahan wiremesh non struktural, di mana tebal pelat beton adalah 30,5 cm, fondasi bawah beton kurus 10 cm, dan lapisan fondasi agregat kelas A 15 cm. Pada perancangan drainase, dihasilkan pipa drainase lantai jembatan berbahan PVC dengan diameter 40 cm serta saluran tepi jalan pasangan batu berpenampang trapesium untuk segmen elevated berdimensi b = 0,4 m dan h = 0,4 m. Sementara untuk segmen at grade dengan dimensi variasi yaitu b = 0,8 m dan h = 0,8 m, b = 0,5 m dan h = 0,6 m, b = 0,6 m dan h = 0,8 m, serta b = 0,8 m dan h = 0,85 m. Dibutuhkan juga 2 gorong-gorong box culvert beton bertulang dengan dimensi 1,2 x 1,2 x 1 m dan 3 susun box culvert beton bertulang berdimensi 2 x 2 x 1 m untuk melintasi kontur sungai. Perkiraan biaya konstruksi Jalan Tol BORR Seksi IIIB yang meliputi pekerjaan drainase dan pekerjaan perkerasan bernilai Rp90.583.291.766,24.