digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemanasan global menjadi salah satu faktor naiknya muka air laut. Kota Padang berada di daerah pesisir pantai dan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia menjadikan wilayah tersebut rentan terkena dampak kenaikan muka air laut. Kajian bahaya kenaikan muka air laut di pesisir Kota Padang dilakukan untuk mengetahui faktor kejadian yang dapat meningkatkan potensi bahaya tersebut. Pengolahan data digunakan untuk melihat variasi tinggi muka laut (TML) dihitung kenaikan muka laut dari altimetri, pengaruh peristiwa pasang surut, Indian Ocean Dipole (IOD), storm surge, banjir dan tsunami. Proyeksi bahaya dilakukan untuk tahun 2022 sampai dengan 2100 dengan berbagai skenario bahaya akibat kenaikan muka air laut serta membuat peta bahaya berdasarkan skenario tersebut menggunakan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan 7 skenario bahaya kenaikan TML yang telah dibuat masing-masing untuk tahun 2022 sampai 2100, frekuensi kejadian tertinggi yaitu untuk skenario 1 (MSL+MHWL/HHWL+SLR) dengan kenaikan TML sebesar 32-91 cm. Untuk tinggi paling ekstrem adalah skenario 7 (MSL+MHWL/HHWL+SLR+B+TS) dengan kenaikan TML mencapai 678 cm.