COVER Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Shafira Alamanda Setiawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Citra Johan Makmur Abadi (CJMA) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan karet sambungan pipa. Kondisi kerja untuk mencapai target produksi menimbulkan keluhan rasa tidak nyaman yang dialami oleh sejumlah pekerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan suatu penilaian potensi bahaya ergonomi menggunakan Panduan Penerapan PERMENAKER Nomor 5 Tahun 2018 untuk mengidentifikasi tingkat bahaya ergonomi yang terjadi pada pekerja. Untuk meminimasi risiko timbulnya bahaya ergonomi pada stasiun kerja, dilakukan perancangan solusi perbaikan dengan mempertimbangkan aspek ergonomi.
Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada sejumlah instrumen penelitian yang terdapat pada Panduan Penerapan PERMENAKER Nomor 5 Tahun 2018. Penilaian untuk lima stasiun kerja yang terdapat pada PT CJMA di awali dengan melakukan observasi dan menyebarkan survei keluhan gangguan otot rangka pada pekerja untuk mengidentifikasi permasalahan ergonomi di tempat kerja. Selanjutnya, dilakukan penilaian terhadap tingkat potensi bahaya ergonomi yang terjadi pada setiap stasiun kerja. Evaluasi untuk setiap stasiun kerja juga dilakukan untuk mengetahui kondisi awal dari dimensi tempat dan peralatan kerja. Untuk mengatasi potensi bahaya yang tergambar pada hasil penilaian dan evaluasi stasiun kerja, dilakukan perancangan usulan solusi perbaikan pada setiap stasiun kerja dengan mempertimbangkan aspek ergonomi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh stasiun kerja memiliki tingkat potensi bahaya ergonomi yang tinggi. Potensi bahaya ergonomi yang umumnya teridentifikasi pada setiap stasiun kerja adalah postur kerja yang tidak wajar seperti postur leher menekuk dan badan membungkuk. Potensi bahaya lainnya seperti gerak berlebih pada lengan atas serta gerakan menekuk pergelangan tangan juga kerap kali ditemukan pada stasiun kerja. Potensi bahaya ini diakibatkan oleh rancangan stasiun kerja yang tidak ergonomis sehingga timbul keluhan rasa tidak nyaman ketika bekerja. Untuk mengatasi permasalahan ini, diajukan sejumlah usulan solusi perbaikan pada setiap stasiun kerja yang mempertimbangkan aspek ergonomi. Perbaikan yang diusulkan untuk mengatasi sejumlah potensi bahaya yang muncul dapat dilakukan dengan memperbaiki rancangan meja kerja, memperbaiki rancangan stasiun duduk, serta menggunakan pendingin ruangan pada setiap stasiun kerja.