Cover_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 6_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 7_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Amalia Akhsani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Tirosinase merupakan enzim yang berperan penting dalam produksi melanin. Adanya produksi
melanin berlebih dapat menyebabkan masalah hiperpigmentasi. Senyawa inhibitor enzim tirosinase
dapat menjadi solusi dari masalah hiperpigmentasi. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa
ekstrak metanol teh hijau memiliki potensi sebagai inhibitor enzim tirosinase. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan potensi ekstrak etanol dan fraksi daun teh hijau (Camellia sinensis (L.) Kuntze)
sebagai inhibitor enzim tirosinase dan mengisolasi senyawa aktifnya. Ekstraksi dilakukan
menggunakan etanol. Fraksinasi dilakukan menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut nheksana, etil asetat, dan air. Uji aktivitas dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif
melalui penentuan nilai IC50 masing-masing sampel dan secara kualitatif dengan metode bioautografi.
Sampel ekstrak etanol, fraksi etil asetat, dan fraksi air memiliki nilai IC50 antara 338,94 µg/mL hingga
lebih dari 1.470,08 µg/mL. Sedangkan fraksi n-heksana menunjukkan persen inhibisi di bawah 50%
pada konsentrasi uji tertinggi 2.000 µg/mL. Fraksinasi lanjutan dilakukan terhadap fraksi etil asetat
dengan metode kromatografi cair vakum. Fraksi terpilih yang mengandung senyawa target dilakukan
fraksinasi lanjutan menggunakan metode kromatografi kolom klasik. Fraksi terpilih dilakukan
pemurnian menggunakan metode kromatografi lapis tipis preparatif. Isolat Z yang berasal dari fraksi
etil asetat yang secara kualitatif aktif memberikan efek inhibisi terhadap enzim tirosinase merupakan
senyawa yang memiliki gugus fenol.
Perpustakaan Digital ITB