digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kulit merupakan organ yang mengalami kontak langsung dengan lingkungan luar sehingga rentan mengalami stres oksidatif akibat pembentukan spesi oksigen reaktif (SOR). Produksi SOR berlebih dapat memicu stres oksidatif yang menyebabkan gangguan kulit seperti kanker, penuaan, dan inflamasi. Sediaan kosmetik dengan kandungan antioksidan dapat mencegah kerusakan kulit melalui reaksi netralisasi terhadap SOR. Penelitian ini menentukan hubungan antara faktor dari formulasi dengan respon karakteristik emulgel yang mengandung kombinasi ekstrak daun Camellia sinensis (L.) Kuntze dan Moringa oleifera Lam. dengan aktivitas antioksidan menggunakan metode statistik one-factor-ata-time dan Desain Faktorial Fraksional, serta mengkarakterisasi sediaan. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi pada etanol 60% yang menghasilkan rendemen 28,55% untuk C. sinensis dan 22,61% untuk M. oleifera. Kedua ekstrak mengandung flavonoid, kuinon, tanin, saponin, alkaloid, dan steroid ditemukan hanya pada ekstrak M. oleifera. Kadar fenol total dan flavonoid total dari ekstrak C. sinensis dan M. oleifera secara berurutan adalah 276,44±11,4 mg GAE/g dan 16,52±0,35 mg GAE/g untuk kadar fenol total, 20,13±0,59 mg QE/g dan 18,83±1,74 mg QE/g untuk kadar flavonoid total. Aktivitas antioksidan ekstrak diperoleh sebesar 501,32±7,15 mg AAE/g ekstrak untuk C. sinensis dan 25,83±0,75 mg AAE/g untuk M. oleifera. Formula terpilih kemudian dikarakterisasi sehingga diperoleh emulgel dengan pH 4,97±0,02, viskositas 1767±106 cPs, daya sebar 21,37±0,40 g.cm/s, aktivitas antioksidan 14,92±0,15 mg AAE/g emulgel, dan faktor oklusi 15,53±5,94%. Pelepasan antioksidan mengikuti model kinetika Korsmeyer-Peppas. Parameter pH, viskositas, dan daya sebar menunjukkan hasil yang stabil dari uji stabilitas. Dengan demikian, emulgel dengan potensi antioksidan dapat diformulasikan, tetapi diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk memperoleh desain optimasi yang lebih sesuai.