Kulit merupakan organ yang mengalami kontak langsung dengan lingkungan luar sehingga rentan
mengalami stres oksidatif akibat pembentukan spesi oksigen reaktif (SOR). Produksi SOR berlebih dapat
memicu stres oksidatif yang menyebabkan gangguan kulit seperti kanker, penuaan, dan inflamasi.
Sediaan kosmetik dengan kandungan antioksidan dapat mencegah kerusakan kulit melalui reaksi
netralisasi terhadap SOR. Penelitian ini menentukan hubungan antara faktor dari formulasi dengan
respon karakteristik emulgel yang mengandung kombinasi ekstrak daun Camellia sinensis (L.) Kuntze
dan Moringa oleifera Lam. dengan aktivitas antioksidan menggunakan metode statistik one-factor-ata-time dan Desain Faktorial Fraksional, serta mengkarakterisasi sediaan. Ekstrak diperoleh dengan
metode maserasi pada etanol 60% yang menghasilkan rendemen 28,55% untuk C. sinensis dan 22,61%
untuk M. oleifera. Kedua ekstrak mengandung flavonoid, kuinon, tanin, saponin, alkaloid, dan steroid
ditemukan hanya pada ekstrak M. oleifera. Kadar fenol total dan flavonoid total dari ekstrak C. sinensis
dan M. oleifera secara berurutan adalah 276,44±11,4 mg GAE/g dan 16,52±0,35 mg GAE/g untuk kadar
fenol total, 20,13±0,59 mg QE/g dan 18,83±1,74 mg QE/g untuk kadar flavonoid total. Aktivitas
antioksidan ekstrak diperoleh sebesar 501,32±7,15 mg AAE/g ekstrak untuk C. sinensis dan 25,83±0,75
mg AAE/g untuk M. oleifera. Formula terpilih kemudian dikarakterisasi sehingga diperoleh emulgel
dengan pH 4,97±0,02, viskositas 1767±106 cPs, daya sebar 21,37±0,40 g.cm/s, aktivitas antioksidan
14,92±0,15 mg AAE/g emulgel, dan faktor oklusi 15,53±5,94%. Pelepasan antioksidan mengikuti model
kinetika Korsmeyer-Peppas. Parameter pH, viskositas, dan daya sebar menunjukkan hasil yang stabil
dari uji stabilitas. Dengan demikian, emulgel dengan potensi antioksidan dapat diformulasikan, tetapi
diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk memperoleh desain optimasi yang lebih sesuai.
Perpustakaan Digital ITB