digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Refinery Unit VI Balongan (RU VI Balongan) merupakan yang keenam dari tujuh kilang milik PT Kilang Pertamina International (PT KPI), Sub holding Refinery &Petrochemical, PT Pertamina (Persero). Pasca endstate beberapa waktu yang lalu, PT KPI dituntut untuk lebih agresif dalam meningkatkan laba perusahaan. Salah satu upaya RU VI Balongan sebagai bagian dari PT KPI adalah meningkatkan flexibility pengolahan Minyak Mentah karena merupakan komponen terbesar dalam Cost Structure yang pada tahun 2021 mencapai 76% of Total Cost. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya biaya minyak mentah di RU VI dan memberikan alternative solusi berdasarkan akar penyebabnya. Melalui metode Five Why Analysis, didapatkan bahwa tingginya biaya minyak mentah RU VI Balongan lebih disebabkan oleh ketergantungan pada jenis minyak mentah tertentu, yaitu grade Super Heavy (SH) yang ketersediaannya di pasar global sangat terbatas sehingga harganya tinggi dibandingkan dengan minyak mentah lainnya. Dalam rangka menekan biaya minyak mentah perlu dilakukan Optimalisasi Pereferensi Pengolahan Mnyak Mentah, dalam penelitian ini Penulis membatasinya pada kasus RU VI Balongan. Berdasarkan FGD yang dilakukan dengan beberapa SME di RU VI Balongan, didapatkan beberapa kriteria yang menjadi acuan Preferensi Minyak Mentah, yaitu Ketersediaan Crude, Kesesuaian Yield dengan design equipment, Keekonomian dan juga penanganan & penyimpanannya. Adapun alternatif yang harus dipilih adalah (1) Mengolah Crude Domestik, (2) Mengolah Crude Domestik dikombinasi dengan satu jenis Crude Impor dan (3) Mengolah Crude Domestik dikombinasi dengan dua atau lebih jenis Crude Impor. Pemilihan alternative yang terbaik dilakukan dengan metode AHP, dengan kesimpulan Pengolahan Crude Domestik menjadi pilihan terbaik untuk RU VI dengan biaya minyak mentah yang paling rendah diantara alternatif lain.