ABSTRAK Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti COVER Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Keza Harsono
PUBLIC Alice Diniarti
Sejak Maret tahun 2020, penyakit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah
menyebar di Indonesia dengan tingkat penyebaran yang tinggi. Salah satu upaya yang
dilakukan dalam mengurangi penyeberan virus adalah dengan penerapan jaga jarak di
fasilitas umum. Penerapan jaga jarak di stasiun sebagai salah satu fasilitas umum dapat
dianalisis melalui model mikrosimulasi dengan perangkat lunak PTV VISSIM, dengan
parameter kinerja jarak antar penumpang yang menggambarkan penerapan jaga jarak
di stasiun. Model mikrosimulasi dilakukan di peron Stasiun MRT Senayan Jakarta
sebagai lokasi studi, dengan kalibrasi terhadap perilaku pejalan kaki yang divalidasikan
terhadap karakteristik berjalan penumpang yang disurvei. Model mikrosimulasi
dilakukan pada kondisi eksisting saat pandemi, maupun dengan skenario arus
maksimum dengan adanya alternatif perubahan kebijakan. Berdasarkan hasil
mikrosimulasi pada kondisi eksisting, jarak antar penumpang sudah jauh lebih tinggi
dari batas jaga jarak yang disyaratkan, menggambarkan jaga jarak masih
terimplementasi pada stasiun. Pada skenario arus penumpang maksimum, rata-rata
jarak antar penumpang lebih kecil dari batas jaga jarak yang disyaratkan, sehingga
dibutuhkan beberapa perubahan alternatif kebijakan di stasiun maupun kereta.
Berdasarkan hasil mikrosimulasi pada setiap alternatif, pengurangan headway,
penambahan kapasitas kereta, penambahan durasi naik turun penumpang, dan
perubahan fungsi pintu kereta dapat memperbaiki kinerja jarak antar penumpang dalam
usaha untuk mengurangi penyebaran virus di stasiun pada kondisi penumpang yang
ramai. Perubahan fungsi pintu kereta akan efektif dilakukan jika diterapkan pada
kondisi penumpang yang tidak terlalu ramai, saat diterapkan bersamaan dengan
perubahan alternatif kebijakan lainnya.