digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Vanessa Ocktavianikita
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Vanessa Ocktavianikita
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Vanessa Ocktavianikita
EMBARGO  2026-11-22 

BAB2 Vanessa Ocktavianikita
EMBARGO  2026-11-22 

BAB3 Vanessa Ocktavianikita
EMBARGO  2026-11-22 

BAB4 Vanessa Ocktavianikita
EMBARGO  2026-11-22 

BAB5 Vanessa Ocktavianikita
EMBARGO  2026-11-22 

Sintesis silika dapat dilakukan dengan berbagai metode. Beberapa diantaranya adalah penggunaan prekursor tetraetoksiortosilan (TEOS) dengan katalis basa, prekursor natrium silikat menggunakan katalis asam dan penambahan surfaktan. Penambahan surfaktan dapat membuat bentuk silika yang lebih bulat (stabil secara mekanis) dan terkontrol ukurannya. Jenis surfaktan yang digunakan adalah tween 20, tween 80, triton x-100, CTAB, SDS, dan sarkosil. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh berbagai metode sintesis silika terhadap produk silika yang dihasilkan. Silika yang dihasilkan dapat dimodifikasi lebih lanjut menggunakan propilamin yang digunakan sebagai unit penghubung untuk menempelkan molekul fungsional lainnya. Karakterisasi partikel silika dan silika yang sudah termodifikasi dilakukan dengan Scanning Electron Microscope (SEM) dan spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR). Sintesis silika dari prekursor TEOS dan prekursor natrium silikat berhasil dilakukan ditandai dengan adanya pita serapan Si-O-Si yang asimetris dan simetris pada daerah bilangan gelombang 1180 cm-1 dan 804 cm-1, pita serapan Si-OH pada 947 cm-1, 1639 cm-1, dan 3365 cm-1 dan pita serapan disekitar 480 cm-1 menunjukan O-Si-O. Silika juga telah berhasil dimodifikasi dengan (3- Aminopropil)trimetoksisilan (APTMS) dan didapatkan pita serapan -NH- pada bilangan gelombang 1531 cm-1 dan pita serapan - CN- pada bilangan gelombang 2374 cm-1 yang menandakan modifikasi berhasil dilakukan. Berdasarkan hasil pengukuran SEM, silika dan silika termodifikasi propilamin dengan prekursor TEOS memiliki bentuk bulat(sperik) dengan ukuran sekitar 1?m. Ukuran partikel silika dan silika yang termodifikasi propilamin dengan prekursor natrium silikat memiliki ukuran lebih besar dari 10 ?m dengan bentuk tak beraturan. Penambahan surfaktan CTAB pada prekursor TEOS tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan pada spektrum FTIR namun belum ditinjau pengaruh terhadap ukurannya. Penggunaan surfaktan pada prekursor natrium silikat menunjukkan CTAB mampu membantu pembentukan silika. Penggunaan tween 20, tween 80, dan triton menunjukkan terbentuknya silika setelah penambahan asam. Untuk surfaktan SDS dan sarkosil tidak terbentuk produk silika yang diinginkan walaupun telah ditambahkan asam