digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irene Bougenville Martin
PUBLIC yana mulyana

Tuberkulosis (TB) adalah penyebab kematian kedua di dunia setelah COVID-19 untuk golongan penyakit menular dan dianggap sebagai beban kesehatan global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pandemi COVID-19 telah berdampak secara signifikan pada keterbatasan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan TB, sehingga jumlah pelaporan kasus TB semakin menurun. Hal ini menandakan diperlukannya investasi dan inovasi pelayanan kesehatan TB. Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak COVID-19 terhadap akses pelayanan kesehatan TB, faktor penyebabnya, strategi yang tengah dan saran langkah yang dapat diterapkan untuk menanganinya. Proses pencarian dilakukan pada basis data PubMed dan Google Scholar, untuk studi yang diterbitkan dari bulan Januari 2020 hingga Oktober 2021, dan ditemukan 52 studi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil menunjukkan bahwa dampak COVID-19 terhadap akses pelayanan kesehatan TB berupa pembatasan pergerakan, realokasi sumber daya dan finansial, dampak ekonomi, stigmatisasi, dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai dapat menyebabkan penurunan kasus sembuh, pengobatan tuntas, dan proporsi pasien TB-RO, serta dapat meningkatkan kematian, insidensi, dan kasus TB selama periode tahun 2020-2025. Untuk mengatasinya, pemangku kebijakan telah menerapkan telehealth, prosedur diagnosa inovatif, dan menguatkan peran kader. Selain memperkuat usaha dalam mempertahankan layanan kesehatan TB, mereka dapat menyesuaikan regimen obat pasien, mengembangkan kapasitas tenaga kesehatan, melakukan edukasi kesehatan, dan memperkuat komitmen pemerintah dalam skala nasional dan internasional.