COVER Sherlint
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB1 Sherlint
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB2 Sherlint
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB3 Sherlint
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB4 Sherlint
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB5 Sherlint
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Biomassa merupakan sumber karbon yang dapat diperbaharui dan dapat dikonversi
menjadi bahan bakar solid, cairan, maupun gas melalui penambahan bahan kimia lain.
Produk dari konversi biomassa, dapat berperan sebagai pengganti bahan bakar fosil yang
sifatnya tidak dapat diperbaharui. Salah satu senyawa biomassa sederhana adalah sukrosa.
Konversi sukrosa dapat menghasilkan 5-hidroksimetilfurfural (5-HMF) yang dapat
berperan sebagai bahan dalam pembuatan bahan bakar hayati. Oleh karena pentingnya
aplikasi dari 5-HMF, maka dilakukan penelitian mengenai reaksi konversi sukrosa
menghasilkan 5-HMF dengan konsep yang lebih ramah lingkungan, yaitu menggunakan
media cairan ion. Cairan ion merupakan pelarut yang menerapkan konsep kimia hijau
karena dapat digunakan secara berulang. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah
menyintesis cairan ion [DBTIm]Cl, [BMIm]Cl, dan [DMIm]Br dengan metode MAOS
(Microwave Assisted Organic Chemistry). Kemudian cairan ion [BMIm]Cl dan
[DMIm]Br yang telah disintesis, diaplikasikan dalam konversi sukrosa menghasilkan 5-
HMF pada variasi temperatur serta waktu. Setelah itu, cairan ion yang telah digunakan
dalam reaksi, didaur ulang. Dari penelitian ini, telah berhasil disintesis cairan ion 1,3-
dibutil-2,4,5-trifenilimidazolium klorida ([DBTIm]Cl), 1-butil-3-metilimidazolium
klorida ([BMIm]Cl), dan 1-desil-3-metilimidazolium bromida ([DMIm]Br dengan
metode MAOS (Microwave Assisted Organic Chemistry), berdasarkan hasil karakterisasi
dengan uji KLT (Kromatografi Lapis Tipis), FT-IR (Fourier Transform – Infrared), 1HNMR (1H-Nuclear Magnetic Resonance), dan 13C-NMR (13C-Nuclear Magnetic
Resonance). % rendemen dari hasil sintesis cairan ion [DBTIm]Cl, [BMIm]Cl, dan
[DMIm]Br secara berturut-turut adalah sebesar 94,45%; 23,05%; 99,67%. Kemudian
cairan ion [BMIm]Cl dan [DMIm]Br diaplikasikan dalam konversi sukrosa, dan
produknya dikarakterisasi menggunakan GC-MS (Gas Chromatography-Mass
Spectroscopy) dan GC-FID (Gas Chromatography-Flame Ionization Detector) untuk
ditentukan % konversi dari 5-HMF. Telah diperoleh % konversi optimum untuk 5-HMF
dengan cairan ion [BMIm]Cl adalah sebesar 66,23% dan dengan cairan ion [DMIm]Br
adalah sebesar 0,39%
Perpustakaan Digital ITB