digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Traveling merupakan salah satu kegiatan yang paling digemari saat ini. Biayasanya para penjelajah atau yang sering dikenal sebagai travellers ini sering membaca ulasan mengenai traveling melalui internet. Saat ini mayoritas orang lebih percaya dengan ulasan dari pihak ke tiga sehingga banyak brand dan perusahaan yang menggunakan jasa influencer yang sesuai dengan karakter perusahaan atau brand tersebut untuk meningkatan eksistensi produk mereka di kalangan masyarakat. Para influencer ini dapat dengan mudah memberikan pengaruh kepada banyak orang melalui internet khususnya Instagram. Instagram merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan saat ini. Penelitian ini berfokus pada Travel Blogger di Instagram karena mereka dapat memberikan pengaruh melalui foto atau video serta kutipan yang mereka bagikan. Masyarakat dengan mudah untuk mengetahui informasi baru mengenai destinasi, tips, dan tricks mengenai traveling serta berbagai saran mengenai traveling dengan cara mengikuti Travel Blogger via internet khususnya Instagram. Para influencer ini biasanya menyebarkan informasi, aktivitas mengenai traveling, ulasan, imotivasi dan inspirasi melalui postingan Instagram mereka. Para influencer ini memiliki kredibilitas untuk membuat pengikut mereka tertarik dengan produk yang sedang mereka tawarkan. Seberapa besar pengaruh mereka terhadap masyarakat tergantung pada kredibilitas yang mereka miliki yang dipengaruhi oleh factor kepercayaan (traustworthiness), daya tarik (attractiveness), serta keahlian (expertise). Daya tarik (attractiveness) bisa diukur melalui penampilan fisik, gaya fesyen, dan keindahan Instagram mereka. kepercayaan (traustworthiness) bisa diukur melalui seberapa terpercaya mereka sehingga mampu untuk memengaruhi pengikut mereka, hal in bias dilihat melalui seberapa baik mereka menulis caption dalam menceritakan kisah mereka. serta keahlian (expertise) bisa diukur dari seberapa ahli mereka dalam berperan sebagai travel influencer atau seberapa banyak destinasi yang pernah Ia kunjungi. Maka dari ini penelitian ini menggunakan tiga variable bebas, yaitu: kepercayaan (traustworthiness), daya tarik (attractiveness), serta keahlian (expertise). Daya tarik (attractiveness). Untuk variable terikat, penelitian ini menggunakan intention to follow. Untuk memperoleh korelasi antara kredibilitas dengan intensi untuk mengikutu Travel Blogger, penulis menggunakan metode Classical Assumption Test dan Multiple Linear Regression. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa faktor daya tarik (attractiveness) dan kepercayaan (trustworthiness) memiliki hubungan yang signifikan terhadap intensi untuk mengikuti Travel Blogger sedangkan factor keahlian (expertise) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi untuk mengikuti Travel Blogger. Sehingga untuk menambah jumlah pengikut, seorang Travel Blogger harus memperhatikan citra kredibilitas yang mereka miliki dengan mempertimbangkan daya tarik (attractiveness), kepercayaan (trustworthiness), dan keahlian (expertise) dalam berperan menjadi travel influencer. Untuk penelitian yang lebih baik dikemudian hari, penelitian ini bias menggunakan metode campur yaitu qualitative dan quantitative karena penelitian ini tidak hanya bias diukur melalui angka namun juga harus mempertimbangkan emosional atau perasaan yang bisa didapatkan melalui depth-interview dalam metode qualitative. Kemudian, penelitian ini bias ditambahkan atribut baru, sebagai contoh daya tarik (attractiveness) bias dibagi menjadi beberapa kategori, kepercayaan (trustworthiness) bias dibagi menjadi beberaapa kategori, dan keahlian (expertise) juga bias dilakukan hal yang sama yaitu dengan membagi menjadi beberapa kategori. Selain itu, penelitian ini juga bias ditambah variablenya yaitu sumber preferensi