Industri halal di Indonesia berkembang pesat terutama di masa pandemi. Konsumen menjadi
sangat sadar akan kesehatan dan gaya hidup mereka yang mencegah mereka dari penyakit dan
memiliki umur yang lebih panjang. Perilaku konsumen terhadap produk halal semakin meningkat
karena kesadaran yang tinggi terhadap halal.
Melalui penelitian ini, penelitian pasar Sabun Pensuci Najis dilakukan dengan menggunakan
Metode Delphi. Riset pasar ini bertujuan untuk menunjukkan produk kepada pasar sasaran di mana
nilai yang dirasakan, risiko yang dirasakan, dan harapan dapat ditentukan. Selain itu, riset pasar juga
bertujuan untuk menganalisis sikap terhadap kehalalan produk dan perilaku migrasi pelanggan dari
sabun biasa ke Sabun Murni Najis.
Studi ini mengungkapkan bahwa target pasar tidak sepenuhnya mempercayai produk. Nilai
yang dirasakan dari produk tersebut lemah serta risiko yang dirasakan dari produk tersebut tinggi.
Melalui Focus Group Discussion, temuan dapat diidentifikasi secara akurat. Akar penyebab kurangnya
kepercayaan produk adalah karena kurangnya informasi penting yang diungkapkan pada kemasan.
Informasi produk terkait dengan pengetahuan produk yang ditemukan lemah. Sementara itu, niat
beralih ditemukan kuat yang dianalisis dengan teori migrasi Push-Pull-Mooring.
Oleh karena itu, melalui penelitian ini, sudut pandang pasar sasaran menjadi penting. Ini
memberikan wawasan dan ide-ide baru yang berguna untuk peningkatan produk. Penelitian ini
menyarankan pentingnya meningkatkan pengetahuan produk untuk mendapatkan kepercayaan
pelanggan yang mengarah pada niat beli yang tinggi serta perilaku beralih yang tinggi. Terutama,
sebelum meluncurkan produk, pengetahuan produk harus tersampaikan dengan baik. Selain itu,
mengedukasi target pasar sangat penting untuk meningkatkan product knowledge yang memunculkan
alasan kuat untuk percaya.
Perpustakaan Digital ITB