Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan kegagalan keseimbangan glukosa sebagai akibat kekurangan insulin, baik relatif maupun absolut. lnsufisiensi insulin mengakibatkan hiperglikemia dan glikosuria. DM merupakan salah satu penyakit akibat kelainan metabolik yang dapat menyebabkan masalah sistemik mempengaruhi berbagai organ seperti kerusakan mikrovaskular retina, saraf, ginjal, dan organ iainnya. Prevalensi penderita DM dari kategori semua usia di selurtib dunia diperkirakan sebanyak 4,4% pada tahun 2030. Jumlah total penderita DM diperkirakan akan bertambah dari 171 juta pada tahun 2000 menjadi 366 juta pada tahun 2030. Di Indonesia diperkirakan jumlah penderita DM akan meningkat dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Dalam dunia farmasi, pengobatan dengan bahan alam atau tradisional sedang berkembang dengan baik dan cukup pesat. Untuk penyakit DM, terdapat beberapa bahan alam yang dapat digunakan atau diteliti salah satunya adalah rebung (bamboo shoot) dari tanaman bambu betung (Dendrocalamus. asper). Serbuk simplisia rebung diekstraksi dengan alat Soxhlet menggunakan pelarut etanol 95%. Tikus Wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (normal), kelompok kontrol positif, kelompok pembanding (Glibenklamid 0,5 mg/kg bb), dan kelompok uji ekstrak etanol rebung (100 mg/kg bb dan 200 mg/kg bb). Tikus diinduksi DM tipe 2 dengan diberi injeksi Streptozotosin 30 mg/kg bb seeara intraperitoneal dan diberikan makanan high diet selama penelitian berlangsung. Bahan uji ekstrak etanol rebung dan pembanding diberikan selama 3 minggu setiap hari setelah hari induksi. Pengukuran gula darah dilakukan pada hari sebelum induksi, setelah induksi, dan setiap minggu setelah pemberian bahan uji. Kelompok ekstrak rebung 100 mg/kg bb tidak menunjukkan adanya efek antihiperglikemia. Kelompok ekstrak rebung 200 mg/kg bb menunjukkan adanya efek antihiperglikemia dengan penurunan kadar gula darah yang berbeda bermakna (p<0,05) pada minggu ke-1 dan minggu ke-2 setelah pemberian ekstrak sebesar 31,69% dan 23,69%. Penggunaan rebung dengan dosis 200 mg/kg bb dalam bentuk oral memberikan efek antihiperglikemia.
Perpustakaan Digital ITB