Di era volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas (VUCA) saat ini, PT. Pupuk Kalimantan
Timur (PKT) harus beradaptasi dalam menghadapi perubahan agar tetap kompetitif guna mendukung
Program Ketahanan Pangan Nasional. Melalui transformasi digital yang didukung oleh organisasi
teknologi informasi (TI) yang kuat, perusahaan dapat menciptakan proses bisnis yang harmonis,
terstandarisasi, terintegrasi, dan otomatis sehingga dapat meningkatkan sinergi bisnis, serta
meningkatkan efisiensi.
Namun pada tahun 2018, PIHC mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan anak perusahaannya,
termasuk PKT, untuk memusatkan organisasi TI menjadi bagian dari struktur organisasi PIHC. Selain
itu, di tahun 2020, PIHC juga mengeluarkan moratorium rekrutmen karyawan permanen. Perubahan
kebijakan ini berdampak pada bagaimana anak perusahaan PIHC menjalankan operasi dan layanan TI,
serta menimbulkan kekhawatiran mulai dari aspek operasional hingga masalah sumber daya manusia.
Dengan menggunakan pendekatan Jacob’s Morgan, dilakukan pengukuran tingkat pengalaman
karyawan di unit IT di PKT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sentralisasi organisasi TI memiliki
hubungan yang signifikan terhadap tingkat pengalaman karyawan, khususnya pada aspek budaya. Hasil
penelitian juga menunjukkan tingkat pengalaman karyawan yang tinggi. Tingginya tingkat pengalaman
karyawan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya masih adanya independensi unit TI dalam
menjalankan fungsinya seperti sebelum sentralisasi.
Sebagai kesimpulan, meskipun unit TI PKT memiliki tingkat pengalaman karyawan yang tinggi, hal ini
tidak selalu terjadi di unit kerja lain yang harus berurusan dengan sentralisasi organisasi. Oleh karena
itu, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengalaman karyawan di unit kerja lain, serta perumusan
strategi yang relevan untuk unit-unit tersebut.
Melalui penelitian ini, penulis mengusulkan strategi menggunakan Gallup’s 7 stages of employee’s
lifecycle untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan tingkat pengalaman karyawan yang dapat
diimplementasikan pada seluruh unit di perusahaan untuk mencapai tingkat pengalaman karyawan yang
baik.