digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan offshore Laksmana adalah lapangan produksi yang berada dalam wilayah field Sumatera. Produksi rata – rata dari lapangan offshore Laksmana ini adalah 750 BOPD (Barrel Oil per Day) Instrumentasi memiliki peran yang sangat penting dalam proses produksi. Hal ini dikarenakan system instrumentasi berfungsi untuk mengatur debit flow, level, dan tekanan fluida. Berdasarkan data dimulai tanggal 7 Januari 2020 s.d 6 Desember 2020 terjadi 13 kali kejadian Unplanned Shutdown yang disebabkan oleh kegagalan system instrumentasi. Kegagalan instrumentasi ini dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu permasalahan pada Air compressor Failure, Instrumentation Valve Problem dan Instrument equipment malfunctions. Dengan pareto diagram ditemukan bahwa permasalahan air compressor merupakan penyebab terbesar yang memberikan dampak paling besar. Pencarian akar penyebab masalah pun dilakukan dengan Fishbone diagram,Failure Mode Effect Analysis ( FMEA ) dan pareto diagram untuk mencari factor yang paling dominan. Dengan value focus thinking, peneliti dan tim focus group discussion mengembangkan alternatif yang dapat diterapkan. Terdapat 4 alternatif yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah ini. Pertama pemasangan HMI system (Human Machine Interface / SCADA System), kedua penggunaan S551 Data Logger, ketiga merangkai alat inovasi buatan team internal lapangan laksmana, dan yang terakhir penambahan personil untuk monitoring harian kompresor. Penentuan solusi terbaik menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) and Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART).Berdasarkan hasil dari interview didapatkan 3 kriteria di dalam value tree. Kriteria tersebut berupa Cost,Benefit dan Risk. Kriteria Cost memiliki 1 sub-criteria yaitu Biaya pemasangan, kriteria benefit memiliki 2 sub criteria yang terdiri dari Waktu instalasi & aksesibilitas. Dan kriteria terakhir yaitu resiko memiliki 2 sub kriteria yang terdiri resiko pekerjaan instalasi dan resiko kesalahan manusia. Hasil dari penghitungan menggunakan metode AHP dan SMART didapatkan hasil yang sama yaitu bahwa Assembly alat inovasi lapangan Laksmana merupakan solusi yang terbaik.