digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Hasna Ardina
PUBLIC Alice Diniarti

Saat ini, penerapan teknologi blockchain untuk hal-hal selain currency sudah mulai bermunculan. Hal tersebut terjadi karena sifat blockchain yang kuat terhadap serangan, sulit untuk diubah historinya, dan bekerja tanpa central authority. Blockchain telah menarik minat para stakeholder di berbagai industri seperti keuangan, layanan kesehatan, utilitas, real estate, dan tidak ketinggalan pula dalam sektor pemerintahan. Blockchain adalah ledger yang terdistribusi dan terdesentralisasi yang berisi blok transaksi yang terhubung. Karena organisasinya yang terdistribusi dan terdesentralisasi, maka teknologi blockchain dapat digunakan untuk membangun sistem presensi pegawai yang memiliki integritas data yang baik. Sistem presensi yang saat ini masih menggunakan basis data konvensional. Pada basis data konvensional, pengecekan pengubahan informasi tanpa hak akan memakan waktu yang tidak sedikit, karena harus melakukan investigasi di sisi log. Tidak semua sistem informasi memiliki fitur log yang memadai, termasuk juga kemungkinan entri log yang dihapus yang membuat investigasi menjadi mustahil dilakukan. Basis data konvensional tidak memiliki fitur khusus dalam memeriksa apakah sebuah informasi telah mengalami perubahan yang tidak diotorisasi. Dalam penelitian ini, akan dikembangkan sebuah sistem presensi pegawai berbasis blokchain yang dirancang sesuai dengan proses bisnis pada alur kerja dalam sistem presensi pegawai yaitu alur kerja perekaman data presensi pegawai. Pada sistem berbasis blockchain, tidak ada izin administrator yang memungkinkan pengeditan atau penghapusan data. Seseorang yang memasukkan sebuah entri informasi pada blockchain tidak akan dapat menyangkal bahwa ialah yang melakukan aktivitas tersebut. Setiap pihak pada blockchain memiliki akses ke seluruh basis data dan riwayatnya. Sistem presensi pegawai berbasis blockchain diharapkan dapat mengahsilkan basis data yang terjaga keandalan dan integritasnya.