digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sarah Ervinda
PUBLIC yana mulyana

Vaksin pada umumnya diformulasi dengan penambahan peningkat respon imun yaitu adjuvant dan diberikan melalui rute parenteral, namun diketahui terdapat beberapa kekurangan dari pemberian vaksin dan adjuvant melalui rute ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan fon-nulasi vaksin non-invasive melalui rute transdermal dari model vaksin (protein subunit) Bovine Serum Albumin menggunakan adjuvant berupa jakalin. Jakalin diisolasi dari biji nangka (Artocarpus heterophyllus). Formulasi nanoemulsi dilakukan dengan rnetode nanoernulsi spontan dengan tipe emulsi minyak dalam air. Variasi dilakukan terhadap jurnlah lesitin pada proses liophilisasi BSA dan lektin, jumlah surfaktan dan kosurfaktan, jurnlah minyak dan aquadest. Evaluasi nanoemulsi meliputi evaluasi fisik dan evaluasi secara kimia. Evaluasi fisik meliputi evaluasi terhadap ukuran globul, indeks polidispersitas, viskositas, zeta potensial, dan stabilita dengan sentrifuga. Evaluasi kimia meliputi pengukuran pH, efisiensi penjeratan, uji hemaglutinasi, dan uji difusi. Sediaan nanoemulsi yang stabil diperoleh dengan formula yang terdiri dari asam pleat 2.5%, tween 80 21%, propilen glikol 21%, dan aquadest 55.5%. Perbandingan kadar lesitin yang optimum dalam proses liophilisasi dengan BSA dan jakalin adalah 1:3. Nanoemulsi yang diperoleh memiliki rata-rata ukuran globul 60.2 ± 0.57 nm dengan indeks polidispersitas 0. 152 ± 0.26 dan potensial zeta 1.08 ± 0.12 mV. Efisiensi penjeratan protein pada nanoemulsi adalah 99.47 0.29%. Dan hasil uji hemaglutinasi, jakalin dalam nanoemulsi masih memiliki aktifitas hingga 2.5 ppm. Berdasarkan hasil uji difusi, jumlah kumulatif BSA yang terpenetrasi setelah 8 jam adalah 53.44 ± 5.07 %. Diperoleh sediaan nanoemulsi yang memiliki karakterisitik yang cukup baik berdasarkan hasil evaluasi sediaan. Aktivitas hemaglutinasi menunjukkan jakalin masih memiliki aktivitas dalam sediaan nanoemulsi. Ukuran globul dari nanoemulsi yang diperoleh adalah kurang dari 100 11111. Nanoemulsi yang dibuat dengan rnetode nanoemulsi spontan terbukti memiliki efisiensi penjeratan yang baik. Nanoemulsi memiliki potensial sebagai vaksin yang dapat diberikan melalui rate transdermal.