digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada tahun 2019, Telkomsel mendirikan unit investasi bernama Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) yang berfokus pada investasi di perusahaan rintisan tahap awal dengan memanfaatkan ekosistem, aset, dan keahlian Telkomsel. Namun, berinvestasi di perusahaan tahap awal secara inheren berisiko karena perusahaan rintisan di level ini belum berkembang. Untuk mengurangi risiko berinvestasi di perusahaan tahap awal, tujuan dari tesis ini adalah untuk mengembangkan kriteria penyaringan dan metode valuasi bagi TMI untuk mencapai tujuan investasi. Penelitian kualitatif akan digunakan untuk menganalisis kriteria penyaringan yang saat ini diterapkan oleh TMI. Selain itu, penelitian eksploratif akan digunakan untuk mengeksplorasi metode valuasi pemodal ventura untuk mengevaluasi investasi awal. Pengumpulan data penelitian ini akan diperoleh baik data primer maupun data sekunder. Data primer akan dikumpulkan dengan melakukan wawancara dengan pemangku kepentingan di TMI. Data sekunder akan dikumpulkan melalui beberapa penelitian sebelumnya mengenai kriteria penyaringan pemodal ventura dan metode valuasi. Studi ini menemukan kesenjangan antara kriteria penyaringan dari tinjauan literatur dengan kriteria penyaringan yang digunakan oleh TMI. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan TMI untuk menambahkan kriteria penyaringan yang ditemukan dari tinjauan literatur, yaitu pengalaman/rekam jejak tim manajemen, lokasi geografis, waktu/tahapan investasi, kerjasama dengan pemodal ventura lain, dan karakteristik keuangan. Untuk metode valuasi perusahaan rintisan tahap awal, penelitian ini menemukan bahwa metode yang digunakan oleh TMI, yaitu metode DCF dan pembanding pasar, adalah metode tradisional dan tidak sesuai untuk menilai perusahaan rintisan tahap awal. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan TMI untuk menggunakan metode valuasi alternatif seperti metode Scorecard, metode Berkus, metode DCF yang dimodifikasi, dan metode First Chicago.