digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Panji Adhipura
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Pergerakan harga batubara yang cenderung menguat sepanjang tahun 2021 membuat penjualan alat berat sebagai alat transportasi di bisnis pertambangan meningkat secara signifikan (equipmentindonesia.com). Sejalan dengan penjualan, perawatan alat berat juga harus dilakukan untuk menghindari kerugian diakibatkan oleh ketidaksediaan alat berat mencapai US$ 24 juta per hari (Husniah, 2011). Dalam tesis ini, untuk alasan ekonomi, konsumen melakukan tanggung jawab pemeliharaan melalui kontrak pemeliharaan (MSC) dengan agen (produsen/agen eksternal). Tesis ini bertujuan untuk memodelkan kontrak pemeliharaan alat berat dengan memaksimalkan keuntungan produsen dan konsumen. Pemodelan MSC dimulai dengan menjelaskan garansi dan kebijakan MSC, kemudian memodelkan kerusakan, pemeliharaan, dan ekspektasi keuntungan masing-masing pihak. Untuk pemodelan kerusakan, penulis mempelajari data kerusakan dari produsen pada periode 2007-2020. Setelah data dibatasi hanya satu konsumen, selanjutnya dilakukan penelitian dengan menampilkan statistik deskriptif dan melakukan uji distribusi, data yang diperoleh mengikuti distribusi NHPP dan Weibull. Selanjutnya dilakukan pemodelan pemeliharaan preventif secara berkala yang mempengaruhi distribusi kerusakan dengan mengurangi laju fungsi intensitas kerusakan. Selanjutnya, model keuntungan untuk masing-masing pihak dibangun dari dua opsi yang disediakan oleh produsen. Teori permainan Stackelberg kemudian memecahkan masalah keputusan untuk menentukan keuntungan maksimum bagi masing-masing pihak.