digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Arlinda Wibiayu
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Arlinda Wibiayu
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Arlinda Wibiayu
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Arlinda Wibiayu
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Arlinda Wibiayu
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Arlinda Wibiayu
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi big data dan platform bisnis intelijen, pemerintah dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi tersebut dalam menata data yang ada dalam organisasi untuk dapat memberikan pelayanan publik yang baik. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus dapat membuat kebijakan dan memutuskan berdasarkan data dan tidak hanya mengunakan intuisi. Investasi yang dilakukan dalam pembangunan bisnis intelijen harus dapat memudahkan pekerjaan rutin sekaligus menyederhanakan proses pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pegawai pada visualisasi data yang ada di BPOM dan menyusun langkah perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Data yan digunakan bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari proses survei dan wawancara kepada pegawai sedangkan data sekunder diambil dari laporan tahunan ataupun laporan kinerja dan sumber yang tersedia dalam jaringan. Analisis awal dilakukan dengan menggunakan diagram Fishbone dan dilanjukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif Visualisasi data dengan warna dapat meningkatkan keinginan untuk membaca data tersebut dan pegawai akan lebih cepat dalam menangkap tampilan data berupa gambar yang kemudian akan membantu untuk mencerna data pada proses pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dasbor dapat membantu pegawai mendapat gambaran umum organisasi secara cepat ketika dibutuhkan. Dalam memenuhi kebutuhan informasi yang lebih detil tetap dibutuhkan pengolahan data secara manual. Pegawai menilai penyaringan data (data filtering) adalah fitur yang paling penting dari sebuah dasbor. Dasbor bisnis intelijen dapat membantu pimpinan dalam proses pengambilan keputusan sehingga akan lebih cepat dan tepat.