digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anisah Ananda Putri
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kawasan Percandian Muaro Jambi merupakan salah satu dari banyaknya tempat wisata yang tersebar di Indonesia. Kawasan yang menempati luas area sebesar 3.981 Ha ini memiliki potensi untuk dikembangkan dengan banyaknya atraksi/daya tarik seperti tinggalan budaya masa lalu berupa bangunan candi, menapo, kanal kuno, kolam, danau, dan Sungai Batanghari; tinggalan budaya masa kini berupa permukiman tradisional Melayu Jambi yang menunjukkan kegiatan sosial, ekonomi, maupun kehidupan keseharian masyarakat setempat; dan festival atau event yang diselenggarakan seperti perayaan Waisak dan Festival Candi Muaro Jambi yang diadakan setiap tahun. Namun kualitas destinasi wisata ini perlu ditingkatkan amenitas dan aksesibilitasnya yang menjadi permasalahan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kawasan Percandian Muaro Jambi. Karena itu perancangan master plan Kawasan Percandian Muaro Jambi diperlukan sebagai bentuk rekomendasi rancangan lanskap untuk meningkatkan kualitas ruang, membentuk karakter, dan mengoptimalkan atraksi amenitas, serta aksesibilitas kawasan percandian ini. Metode perancangan yang digunakan merujuk pada proses yang dijabarkan oleh LaGro, yaitu proses tahap analisis yang terdiri atas pemilihan area perancangan, inventarisasi data, analisis, pengembangan konsep, dan implementasi desain. Metode pengumpulan data primer menggunakan metode walking, khususnya wandering method. Data sekunder didapatkan melalui jurnal penelitian, berita daring, artikel website, dan juga buku terkait Kawasan Percandian Muaro Jambi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif. Data yang telah dikumpulkan melalui metode walking dan pengumpulan data sekunder akan dianalisis dan dijabarkan secara deskriptif. Studi kasus juga menjadi analisis informasi tambahan untuk mendukung penerapan rancangan lanskap yang diperlukan. Konsep utama perancangan master plan Kawasan Percandian Muaro Jambi adalah cultural heritage tourism. Untuk mendukung tujuan cultural heritage tourism ini digunakan juga konsep niche tourism dan partisipasi masyarakat lokal pada wisata ini. Teknik pengelolaan lanskap bersejarah yang digunakan pada perancangan master plan Kawasan Percandian Muaro Jambi ini adalah restorasi. Restorasi adalah teknik pengembalian penampilan lanskap pada kondisi aslinya dengan upaya mengembalikan penampilan sejarah dari lanskap tersebut. Teknik ini diterapkan pada lantai bata yang menjadi kondisi asli penutup tanah pada bagian dalam dinding pembatas kawasan candi. Konsep pendukung beserta kriterianya terbagi menjadi konsep zonasi, aksesibilitas, atraksi, amenitas, dan vegetasi. Konsep dan kriteria tersebut menghasilkan master plan Kawasan Percandian Muaro Jambi yang menunjukkan aksesibilitas, atraksi, dan amenitas secara spasial. Selain itu perancangan ini juga menghasilkan site plan jalur wisata tematik untuk memfasilitasi pengunjung yang bertujuan baik itu untuk wisata religi, wisata cagar budaya, eksplorasi alam, maupun mempelajari dan mengamati lanskap budaya Kawasan Percandian Muaro Jambi.