Di era teknologi dan informasi yang tumbuh pesat dan cepat seperti sekarang ini, banyak industri yang perlu beradaptasi dengan iklim digital agar supaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perbankan adalah salah satu industri yang terdistorsi oleh transformasi digital. Bank Kepercayaan Rakyat memulai gerakan dengan mengembangkan layanan bank digital pertama di Indonesia bernama Tangguh di tahun 2016 dan diikuti oleh institusi bank lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, bank digital telah menjadi tren di kalangan warga digital di Indonesia. Dengan kompetisi yang sangat banyak dalam hal pelayanan bank digital, Tangguh tidak hanya perlu inovasi untuk bertahan dalam kompetisi tapi juga pelayan produk yang dengan kualitas yang bagus untuk menarik dan mempertahankan lebih banyak pelanggan. Divisi Tangguh Product Delivery adalah divisi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan merilis produk ke pelanggan. Divisi Tangguh Product Delivery terdiri dari berbagai macam peran pekerjaan, dari Product Owners, developer, UI/UX designer, QA/QE sampai Scrum Master. Tangguh Product Delivery menggunakan Framework Scrum yang mana di dalamnya terdapat waktu 2 minggu dalam pengembangan yang disebut Sprint, maka dari itu manajemen pengetahuan sangat penting untuk diterapkan dan juga ditingkatkan dengan tujuan untuk terus menciptakan inovasi, mencegah pengulangan dan membuat keputusan yang lebih baik.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menilai dan mengidentifikasi sistem manajemen pengetahuan saat ini (tingkat kematangan manajemen pengetahuan) di divisi Tangguh Product Delivery dan untuk memberikan rekomendasi untuk peningkatan sistem manajemen pengetahuan berdasarkan penilaian tersebut. Penelitian ini akan menggunakan kombinasi dari metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan mengadakan survey ke karyawan di divisi Tangguh product delivery menggunakan APO KM Framework sebagai alat untuk menilai kematangan KM. Ada tujuh kategori yang dinilai untuk mengukur tingkat kematangan, seperti Kepemimpinan, Proses, Manusia, Teknologi, Proses Manajemen Pengetahuan, Pembelajaran dan Inovasi, dan Hasil Manajemen Pengetahuan. Setelah hasil dari survey didapat, metode kualitatif dilakukan dengan mengadakan wawancara bersama dengan 2 pemimpin di divisi Tangguh Product Delivery dengan menanyakan pendapat dan juga rekomendasi untuk meningkatkan sistem manajemen pengetahuan. Hasil dari survei tersebut juga digunakan untuk membuat solusi bisnis alternatif.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan divisi Tangguh Product Delivery sekarang ini ada pada tingkat refinement (level 4 dari 5 level). Ini mengindikasikan bahwa sistem manajemen pengetahuan di divisi Tangguh Product Delivery sudah dievaluasi dan ditingkatkan secara teratur tapi masih belum ada di semua peran pekerjaan. Wawancara terhadap pimpinan juga mengkonfirmasi hasil survei tersebut. Ada dua kategori yang mempunyai nilai terendah berdasarkan hasil survey tersebut, yaitu Proses Manajemen Pengetahuan dan Hasil Manajemen Pengetahuan. Hasil ini mengindikasikan bahwa divisi Tangguh Product Delivery perlu meningkatkan proses pengetahuannya untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak terkait dengan hasil manajemen pengetahuan.
Untuk meningkatkan sistem manajemen pengetahuan di divisi Tangguh Product Delivery saat ini, beberapa rekomendasi bisa digunakan di dalam divisi seperti menunjuk penanggung jawab atau tim untuk mengatur proses pengetahuan, membangun prosedur dan standarisasi yang lebih baik terkait proses pengetahuan dan juga menciptakan program manajemen pengetahuan yang menarik untuk menggiatkan budaya pembelajaran dan juga pengetahuan.