Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga awal November ini progresnya
telah mencapai sekitar 80 persen dan ditargetkan bisa beroperasi pada akhir 2022. Kawasan Walini
Walini area, West Bandung Regency, West Java Province yang merupakan salah satu Kawasan dalam
perencanaan pembangunan strasiun transit KCJB berpotensi sebagai pusat bisnis internasional dengan
hunian yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini telah dilakukan studi terhadap strategi
pengembangan usaha PT Beringin Trijaya Internasional (BTI) untuk rencana bisnis real estate di
Kawasan Walini Walini area, West Bandung Regency, West Java Province. Berdasarkan analisisa
situasi bisnis, jenis strategi pengembangan usaha yang cocok untuk PT BTI adalah Diversivikasi
melalui akuisisi dan Merger PT SS yang bergerak dibidang karya spasial dan visual. Total investasi
yang dibutuhkan untuk pembiayaan projek real estate diperkirakan Rp 666.266.895.313.00. Untuk
merealisasikan rencana PT BTI ini dilakukan studi kelayakan keuangan menggunakan teori US Index.
Ada 4 usulan alternatif pembiayaan yang dapat digunakan dalam projek ini yaitu dana internal,
malakikat investor, pinjaman dari bank dan kombinasi. Berdasarkan perbandingan menunjukkan
alternatif 4 (kombinasi) menghasilkan lebih banyak manfaat. Alternatif ini memberikan NPV sebesar
Rp 223,554,624,355.98, Profitability Index (PI) sebesar 4968, Internal Rate of Return (IRR) sebesar
543.61%, Payback Period (PP) selama 7 bulan 6 hari. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil US Index di
atas 1 dengan hasil 199,60. ini berarti perusahaan perlu memanfaatkan untuk membiayai proyek
ekspansi.