Kehadiran Industry 4.0 dan tingginya target pembangunan di Provinsi Jawa Barat
mengharuskan mereka menjamin ketersediaan pemimpin didalam organisasi. Sejak
tahun 2020 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat telah menerapkan model
manajemen talenta sebagai strategi dalam mengelola pegawai yang mereka miliki.
Meskipun Badan Kepegawaian Daerah telah menerapkan manajemen talenta, namun
Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih memiliki durasi yang cukup lama untuk mengisi
Jabatan Pimpinan Tinggi pada organisasinya, yaitu berkisar 120 - 254 hari. Sehingga
riset ini bertujuan untuk memperbaiki model manajemen talenta yang ada saat ini untuk
mempersingkat durasi pengisian jabatan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik
pengumpulan data interview, desk study dan melakukan focus group discussion.
Penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi masalah dan mencari akar masalah
dengan menggunakan fishbone analysis. Penulis melakukan analisis kesenjangan
manajemen rencana suksesi dengan menggunakan model Seven Pointed Method of
Succession Planning dan mengusulkan model tersebut untuk menjadi desain manajemen
rencana suksesi pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Hasilnya, teridentifikasi bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum sepenuhnya
melakukan perencanaan suksesi dalam organisasinya. Terdapat 3 tahapan perencanaan
suksesi yang sudah dilakukan, 3 tahapan perencanaan suksesi yang belum dilakukan,
dan 1 tahapan perencanaan suksesi yang perlu diperbaiki. Untuk menyempurnakan
model manajemen talenta yang ada, penulis merancang model manajemen perencanaan
suksesi dengan menggunakan tujuh metode manajemen perencanaan suksesi. Dan
mengusulkan rencana implementasi menggunakan model 8 model manajemen
perubahan Kotter.