digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lathifah Dwi Novianti Juanda
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Lathifah Dwi Novianti Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Lathifah Dwi Novianti Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Lathifah Dwi Novianti Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Lathifah Dwi Novianti Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Lathifah Dwi Novianti Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Lathifah Dwi Novianti Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Lathifah Dwi Novianti Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu metode perawatan patah tulang kompleks adalah penggunaan alat fikasi tulang eksternal Taylor Spatial Frame (TSF). Salah satu faktor mekanikal yang harus diketahui dari TSF adalah kekakuan aksialnya, yang digunakan untuk memprediksi deformasi aksial yang akan terjadi pada proses fiksasi tulang. Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mempelajari beberapa variabel yang mempengaruhi kekakuan aksial dari TSF. Tingkat kekencangan kawat, sebagai komponen fiksasi pada TSF, diduga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kekakuan aksial dari TSF. Fremde International Wire Tensioner, yang merupakan produk pengencang kawat pada TSF, tidak memberikan informasi terkait besar gaya pengencangan yang diberikan. Maka dari itu kalibrasi dari wire tensioner perlu dilakukan. Kalibrasi dilakukan dengan metode optical motion capture (mocap) dan load cell. Pada metode mocap, perubahan jarak antar marker direkam dan diolah menjadi regangan untuk mendapatkan besar gaya. Pada metode load cell, besar gaya langsung direkam oleh load cell. Alat dan protokol pada metode load cell dianggap lebih cocok dan mudah digunakan. Hasil pengujian ditunjukkan dalam bentuk grafik. Pengujian menunjukkan bahwa besar gaya yang diberikan kepada kawat relatif konstan setelah tensioner diputar 4 putaran. Terdapat relasi antara besar diameter kawat dan gaya tarik wire tensioner, semakin besar diameter kawat semakin tinggi pula besar gaya yang diberikan kepada kawat. Rentang putaran dengan besar gaya berada pada zona elastis kawat, terbilang pendek. Sedangkan pada putaran dengan gaya yang diberikan melebihi kekuatan luluh kawat, besar gaya relatif konstan. Hal ini berarti memvariasikan diameter kawat dinilai lebih berpengaruh daripada memvariasikan pretension pada kekakuan aksial TSF.