Perkembangan pesat teknologi, perangkat elektronik yang dikembangkan menjadi
semakin kecil dan murah, semakin membuka banyak kemungkinan dalam dunia
teknologi, salah satunya adalah penggunaan perangkat elektronika pada tangan
prosthesis yaitu tangan buatan yang berfungsi untuk menggantikan fungsi tangan
yang hilang pada kasus kecelakaan ataupun bawaan dari lahir. Perkembangan
tangan prosthesis atau yang biasa disebut juga tangan bionic ini sudah mencapai
dimana tangan tersebut dapat dikendalikan oleh otot dari bagian tubuh yang tersisa
(myo-powered prosthesis), mampu melakukan pekerjaan sehari-hari seperti
memegang objek, mengikat tali sepatu, dan lainnya, tidak lagi dikendalikan oleh
bagian tubuh lainnya (body-powered prosthesis). Produk komersil dari tangan
bionic sudah beredar di pasaran, namun dengan kisaran harga diatas 30.000 USD
yang terbilang masih sulit untuk dijangkau kalangan tertentu yang sangat
membutuhkan.
Beberapa penelitian sudah mulai memfokuskan untuk membuat tangan bionic biaya
rendah. Pada penlitian ini dikembangkan tangan bionic menggunakan stretch
sensor untuk membaca aktivitas otot pada residual limb yang kemudian diproses
untuk menggerakan aktuator berupa servo, dilengkapi dengan load cell pada jari
agar pengguna bisa merasakan seberapa kuat tekanan yang diberikan pada benda
yang dipegang. Penelitian ini menggunakan komponen-komponen dengan biaya
rendah dengan harapan tetap dapat melakukan fungsi semestinya untuk kegiatan
sehari-hari, namun dengan harga yang sangat terjangkau.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah prototipe tangan bionic yang bisa digerakkan
dengan mengkontraksikan bagian otot yang dipasangkan sensor, kemudian tangan
bionic ini juga mampu memberikan umpan balik kepada pengguna berupa getaran
dengan frekuensi yang berbeda tergantung dari tekanan yang diterima oleh ibu jari.
Perkiraan biaya keseluruhan pembuatan tangan bionic ini yaitu Rp 1.287.710 dan
Rp 103.150 untuk stretch sensor, keseluruhan biaya ini termasuk jauh lebih rendah
dibanding produk tangan bionic pada umumnya.