digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gery Adrian H S
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Gery Adrian H S
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Gery Adrian H S
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Gery Adrian H S
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Gery Adrian H S
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Gery Adrian H S
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Gery Adrian H S
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Sungai merupakan bagian yang penting dari Indonesia karena dilalui oleh ribuan sungai di sepanjang wilayahnya. Namun, seiring dengan pembangunan serta pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah, terjadi pergeseran dan perubahan fungsi kawasan yang menyebabkan merosotnya kualitas kawasan tepi air, yang tidaklah hanya dari aspek fisik, melainkan juga dari segi sosial masyarakat. Sebagai salah satu sungai di Kota Bandung, Sungai Cikapundung juga mengalami permasalahan, mulai dari penyalahgunaan lahan, pencemaran, bencana banjir, permukiman kumuh, dan permasalahan lainnya. Sejauh ini, program pemerintah dalam menangani persoalan di Sungai Cikapundung masih bersifat mengobati dampak-dampak yang diakibatkan oleh persoalan mendasar yang ada pada Sungai Cikapundung, alih-alih membenahi persoalan tersebut secara menyeluruh. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan merumuskan prinsip penataan yang mengeksplor permasalahan pada kawasan tepi Sungai Cikapundung secara menyeluruh dan mendasar sehingga dapat menjadi acuan pembangunan di masa depan. Perumusan prinsip penataan dilakukan dengan melakukan tinjauan literatur tentang sungai, kawasan tepi air, perancangan kawasan tepi sungai, serta undang-undang terkait untuk mendapatkan prinsip perancangan kawasan tepi sungai yang kemudian disandingkan dengan kondisi aktual pada kawasan tepi Sungai Cikapundung Kota Bandung untuk mengetahui persoalan kawasan. Persoalan kawasan kemudian distrukturkan menjadi tipologi persoalan, yang kemudian menjadi dasar perumusan komponen penataan dan aspek yang dipertimbangkan. Hasil penelitian ini merupakan rumusan prinsip penataan kawasan yang ditujukan untuk menjadi kerangka dalam menyelesaikan persoalan pada kawasan sesuai dengan karakteristik kawasan.Sungai merupakan bagian yang penting dari Indonesia karena dilalui oleh ribuan sungai di sepanjang wilayahnya. Namun, seiring dengan pembangunan serta pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah, terjadi pergeseran dan perubahan fungsi kawasan yang menyebabkan merosotnya kualitas kawasan tepi air, yang tidaklah hanya dari aspek fisik, melainkan juga dari segi sosial masyarakat. Sebagai salah satu sungai di Kota Bandung, Sungai Cikapundung juga mengalami permasalahan, mulai dari penyalahgunaan lahan, pencemaran, bencana banjir, permukiman kumuh, dan permasalahan lainnya. Sejauh ini, program pemerintah dalam menangani persoalan di Sungai Cikapundung masih bersifat mengobati dampak-dampak yang diakibatkan oleh persoalan mendasar yang ada pada Sungai Cikapundung, alih-alih membenahi persoalan tersebut secara menyeluruh. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan merumuskan prinsip penataan yang mengeksplor permasalahan pada kawasan tepi Sungai Cikapundung secara menyeluruh dan mendasar sehingga dapat menjadi acuan pembangunan di masa depan. Perumusan prinsip penataan dilakukan dengan melakukan tinjauan literatur tentang sungai, kawasan tepi air, perancangan kawasan tepi sungai, serta undang-undang terkait untuk mendapatkan prinsip perancangan kawasan tepi sungai yang kemudian disandingkan dengan kondisi aktual pada kawasan tepi Sungai Cikapundung Kota Bandung untuk mengetahui persoalan kawasan. Persoalan kawasan kemudian distrukturkan menjadi tipologi persoalan, yang kemudian menjadi dasar perumusan komponen penataan dan aspek yang dipertimbangkan. Hasil penelitian ini merupakan rumusan prinsip penataan kawasan yang ditujukan untuk menjadi kerangka dalam menyelesaikan persoalan pada kawasan sesuai dengan karakteristik kawasan.