Perpustakaan Digital ITB

Keuntungan yang tipis memberikan tantangan bagi maskapai penerbangan untuk melakukan efisiensi biaya. Salah satu cara melakukan efisensi adalah dengan penghematan konsumsi bahan bakar melalui operasi engine out taxi in. Operasi ini hanya menggunakan 1 engine pada saat taxi in. Garuda Indonesia hendak melakukan operasi engine out taxi in dengan pesawat 737-800 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi konfigurasi pesawat kepada Garuda Indonesia dalam melakukan operasi engine out taxi in. Konfigurasi ini ditentukan melalui studi terhadap sistem- sistem pneumatic, hidrolik, dan elektrik pesawat berdasarkan dokumen Boeing Operations Technical Bulletin, Aircraft Maintenance Manual (AMM), dan Flight Crew Operations Manual Boeing 737-800. Pemilihan konfigurasi ditentukan berdasarkan pada operasi sistem-sistem agar tetap bekerja secara normal dan memberikan layanan yang diperbolehkan bagi operasi pesawat udara. Dari 6 pilihan konfigurasi, terpilih 3 konfigurasi yang memungkinkan dilakukan operasi engine out taxi in yang aman dan efektif, kemudian dilakukan analisis potensi penghematan bahan bakar di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dalam 1 tahun. Analisis penghematan bahan bakar ini dilakukan dengan metode pengumpulan data laju massa bahan bakar engine, yang kemudian dilakukan perhitungan dengan metode pada buku Gas Turbine Performance dan Aircraft Propulsion and Gas Turbine Engines. Pengumpulan data laju massa bahan bakar APU terhadap beban juga dilakukan. Analisis menunjukkan potensi penghematan bahan bakar Boeing 737-800 dalam 1 tahun yang signifikan dan memberi justifikasi terhadap efektifitas operasi engine out taxi in ini.